Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) bidang Penelitian Fundamental Prof Herawati Sudoyo mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah untuk mendorong lebih banyak perempuan peneliti untuk berkarier di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
"Dari sudut jumlah, perempuan peneliti berkurang dibanding pada waktu mereka masih menjadi mahasiswa, ini bukan masalah Indonesia saja, juga masalah dunia. Tapi, apa yang bisa kita belajar dari dunia itu dan bagaimana kita dapat menggerakkan maupun mendukung para perempuan peneliti adalah dengan memberi mereka kesempatan untuk mendukung kariernya," kata Hera kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Peneliti: Perempuan masa kini harus bisa perjuangkan cita-cita Kartini
Hera menuturkan banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendukung perempuan peneliti berkarier, di antaranya dengan memberikan dana penelitian khusus untuk perempuan peneliti.
"Hibah dana penelitian sangat membantu bagi mereka yang baru memulai karier dan untuk melanjutkan kariernya, mendapatkan kolaborasi-kolaborasi dari lembaga di dunia," ujarnya.
Menurut Hera, perempuan menjalani fungsi ganda, bahkan lebih di dalam keluarga, pekerjaan, lingkungan dan masyarakat. Saat menjalani berbagai peranan di pekerjaan dan mempertahankan kariernya, perempuan tetap membesarkan anak-anaknya dan mengurus rumah tangga.
Baca juga: Perempuan peneliti Indonesia raih anugerah L'Oreal-UNESCO diapresiasi
Baca juga: Empat peneliti perempuan LIPI beri inspirasi "Kartini" Indonesia
Dengan menjalani berbagai tanggung jawab tersebut, perempuan peneliti perlu didukung untuk mampu menunjang kariernya. "Apakah itu pemerintah atau berbagai aturan yang bisa memberikan dukungan kepada perempuan peneliti untuk dapat terus melanjutkan karier tanpa harus mengurangi kegiatannya," ujarnya.
Di lingkungan kerja, harus dipastikan perempuan dapat mengakses fasilitas perawatan bayi, ruang menyusui dan sebagainya, sehingga perempuan peneliti dapat tetap dengan baik merawat anaknya sekaligus meningkatkan kariernya.
"Kalau kita lihat jarang sekali perempuan peneliti yang menjabat sebagai pemimpin dari sudut kelembagaannya," tuturnya.
Baca juga: Peneliti sebut tidak ada yang mustahil bagi perempuan
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020