Semarang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, reformasi pendidikan belum selesai sekalipun telah banyak yang dilakukan.
Saat meresmikan gedung kantor pusat IKIP-PGRI di Semarang Selasa pagi Kepala Negara mengatakan, Indonesia telah memperoleh apresiasi dunia atas keberhasilan reformasi pendidikan dilakukannya, seperti program peningkatan partisipasi anak sekolah, kesejahteran pendidikan, hingga anggaran pendidikan 20 persen dalam APBN.
"Tapi itu belum semua...karena pendidikan itu lebih dari transfer pengetahuan, tapi juga mengenalkan nilai dan membentuk watak yang baik," ujarnya.
Melalui pendidikan, karakter bangsa dapat dibangun, karakter bangsa yang kuat yang tidak gemar menyalahkan atau memaki.
"Jangan sia-siakan peluang sejarah agar Indonesia menjadi negara maju, bermartabat, dan mandiri," katanya.
Pada kesempatan itu Presiden juga menjelaskan mengenai perlunya terus meningkatkan sistem pendidikan dalam arti utuh dan pelaksanaan dari sistem itu.
Presiden mengatakan, sebagai pribadi ia lebih menyukai sistem pendidikan yang membangun daya kreativitas anak-anak, yang membangun rasa ingin tahu suatu ciri bangsa inovatif, bukan sistem yang hanya mencekoki anak-anak dengn hafalan semata.
Dalam acara yang dihadiri ratusan guru dan dosen IKIP PGRI Semarang itu, Kepala Negara juga mengatakan, peningkatan kesejahteraan guru menjadi salah tugas pemerintah, sebagaimana abdi negara yang lain.
"Jangan menguliahi saya tentang penghasilan guru dan dosen karena saya pernah (menjadi guru dan dosen di militer)," katanya yang disambut dengan tepukan tangan peserta.
Pada kesempatan itu Presiden meninjau laboratorium bahasa inggris, bahasa indonesia, dan ruang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang terletak di lantai 4 gedung berlantai tujuh itu.
Seusai meresmikan kampus pusat IKIP PGRI, Presiden kemudian melanjutkan kunjungan kerjanya ke Pati, Rembang, dan Surabaya. Perjalanan sepanjang 300 km lebih itu ditempuh melalui jalur darat.
Di Pati dan Rembang, Presiden akan bersilahturahim dengan para ulama sedangkan di Surabaya Presiden akan meresmikan jembatan Surabaya Madura (Suramadu).
(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009