Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap mengisolasi mandiri sebanyak 29 pemudik asal Papua sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 di wilayah setempat.
"Diperkirakan sebanyak 29 pemudik asal Papua sampai di Batang pada Selasa (21/4) malam. Namun, sebelum mereka sampai di kampung halamannya masing-masing akan kami masukan ke vila (tempat isolasi) mandiri terlebih dahulu," kata Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa.
Menurut dia, pemkab telah menyediakan satu wisma isolasi mandiri di Gedung Pramuka untuk menampung puluhan pemudik asal Kecamatan Batang yang bekerja di Papua.
Kepada para pemudik, kata dia, mereka diharapkan penuh kesadaran mau diperiksa atau diisolasi sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.
"Para pemudik itu akan kami kumpulkan di suatu titik dahulu," kata Bupati Batang Wihaji.
Baca juga: Ditlantas Polda Jawa Tengah gunakan drone thermal pantau pemudik
Baca juga: 6.070 pemudik masuk ke Kabupaten Sleman sejak awal April
Baca juga: Penumpang Bus AKAP menurun selama COVID-19
Bupati mengatakan bahwa pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan agar ada pemeriksaan terhadap para pemudik sebelum mereka sampai ke rumah masing-masing.
Wihaji menilai tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan penyebaran virus corona masih rendah sehingga hal tersebut menimbulkan dampak negatif terhadap warga lainnya.
"Hal yang penting untuk melakukan pencegahan penyebaran virus corona adalah perlu meningkatkan edukasi terhadap bahaya pandemi corona. Namun, intinya perlu adanya kesadaran warga untuk memakai masker, berperilaku hidup sehat, dan cuci tangan dengan memakai sabun untuk antisipasi penyebaran COVID-19," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Muchlasin menyebutkan sebanyak 26 pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah selesai dalam pengawasan dan lima pasien sudah meninggal.
"Adapun jumlah orang dalam pantauan (ODP) sebanyak 577 orang dengan perincian sebanyak 113 masih dalam pantauan dan 464 selesai dilakukan pantauan," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020