Temanggung (ANTARA) - Sebanyak 21 warga Kabupaten Temanggung peserta ijtimak ulama di Gowa Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu menjalani karantina di Asrama Balai Latihan Kerja Kabupaten Temanggung setelah hasil tes cepat (rapid test) mereka reaktif.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung Gotri Wijianto di Temanggung, Selasa, mengatakan bahwa pada hari Senin (20/4) sebanyak 64 orang dari 86 orang peserta ijtimak ulama di Gowa telah menjalani tes cepat.

"Dari sejumlah orang yang menjalani tes cepat tersebut, 22 di antaranya hasilnya reaktif. Kemudian 21 orang di karantina di BLK Temanggung dengan status orang tanpa gejala (OTG) dan seorang dirujuk ke RSUD Temanggung dengan status pasien dalam pengawasan (PDP)," katanya.

Baca juga: Jubir: 28 peserta ijtima Gowa asal Gorontalo Utara negatif COVID-19

Gotri Wijianto menyebutkan dari 86 peserta ijtimak ulama di Gowa yang terdaftar dari Temanggung tersebut kemungkinan masih bisa bertambah karena ada yang berangkat sendiri atau ikut rombongan dengan kabupaten lain.

Gotri menuturkan hari ini dilanjutkan pengambilan swab kepada semua warga yang dikarantina di BLK tersebut oleh tenaga analis laborat puskesmas dan dokter ahli dari RSUD Kabupaten Temanggung.

Sebanyak 22 orang yang hasil tes cepatnya reaktif, yakni dari Kecamatan Temanggung 4 orang, Ngadirejo 3 orang, Bansari 1 orang, Bulu 3 orang, Jumo 4 orang, Parakan 3 orang, Tembarak 3 orang, dan Gemawang 1 orang .

"Pada hari ini kami melanjutkan pemeriksaan rapid test kepada 22 peserta ijtimak ulama yang lainnya dan juga tracking terhadap kontak erat. yaitu keluarga reaktif rapid test," katanya.

Gotri Wijianto mengimbau seluruh masyarakat Temanggung agar jangan panik, jangan ada stigma negatif pada penderita COVID-19 ini.

"Jangan dikucilkan, jangan ada penolakan pemakaman jenazah, mereka saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah, justru harus kita bantu dan kita beri semangat, penderita COVID-19 bukan sebuah aib, mari bersama-sama berempati, yang sehat membantu yang sakit, yang sakit tetap sabar dan ikuti SOP perawatan medis," katanya.

Baca juga: Jamaah Tabligh Gorontalo yang ikut Ijtima di Gowa akan diisolasi

Gotri Wijianto juga meminta semua orang harus jujur bagi yang mengenal dan merasa pernah ada kontak dengan mereka yang positif COVID-19.

Ia lantas menekankan, "Jangan panik, lakukan isolasi mandiri dan jaga kesehatan juga daya tahan tubuh agar tetap baik."

Setelah itu, lanjut Gotri, melaporkan secara mandiri atau memberikan informasi kepada gugus tugas penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung melalui gugus tugas yang ada di desa maupun yang ada di kecamatan.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020