Jakarta (ANTARA News) - Rumah pengusaha mainan, Frans Jaya (52), di Jl Menteng Terusan, RT2/RW8, No.18 Lagoa, Koja, Jakarta Utara, Senin siang, didatangi delapan perampok yang berhasil menguras harta pengusaha tersebut.
Menurut saksi mata Cici (47), pembantu Frans, perampokan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Sebelum terjadi perampokan, Cici mendapat telepon dari Akiong (47) istri Frans, kalau nanti akan ada orang yang datang ke rumah untuk memasang jaringan internet.
"Saya ditelepon ibu sekitar 30 menit sebelum kawanan perampok datang, yang mengatakan nanti akan datang orang yang akan memasang jaringan internet," ungkapnya kepada petugas Polsek Koja yang memeriksa rumah korban.
Komplotan rampok datang dengan mengendarai mobil Kijang warna hitam. "Salah satu dari mereka mengatakan disuruh ibu untuk memasang jaringan internet," ujar Cici.
Akhirnya kedelapan orang yang tidak dikenal itu dipersilakan untuk masuk. Setelah masuk, rupanya salah seorang dari pelaku naik ke lantai dua rumah itu.
"Saya curiga dan mengikutinya, ternyata dia mengacak-acak isi lemari majikan saya," terangnya kepada polisi. Cici pun membentak dan berusaha berteriak melihat aksi mereka. Salah satu dari mereka yang mengenakan jaket kulit hitam, langsung menodongkan pistol.
"Saya juga sempat di ancam akan ditusuk dengan badik," tuturnya. Akhirnya Cici tidak berkutik. Kawanan perampok itu pun langsung menggasak perhiasan emas dan uang milik istri Frans.
Setelah mereka kabur, barulah Cici berteriak hingga mengundang perhatian warga sekitar, sedangkan kedua majikannya belum mengetahui aksi perampokan. Saat kejadian, majikan Cici sedang berada di Giant Bekasi, menjual mainan anak-anak.
Petugas Polsek Koja yang datang ke lokasi, memeriksa sidik jari pelaku yang kemungkinan tertinggal.
Kanit Reskrim Polsek Koja Ipda Agus Wijaja, mengatakan kemungkinan aksi para perampok sudah terencana. "Buktinya mereka tahu kalau majikan Cici tidak berada di rumah," terang Kanit Reskrim.
Selain itu, dalam melakukan aksinya, komplotan rampok sudah mengetahui situasi lingkungan rumah korban.
"Saat ini kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Sebab pemilik rumah belum dimintai keterangan berapa jumlah nominal kerugian," ujar Agus. Beberpa saksi mata dilingkungan sekitar dan pembantu rumah tersebut sedang diperiksa.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009