Medan (ANTARA News) - Mahasiswa Indonesia di Malaysia merasa tidak menerima perlakuan berbeda dari pemerintah dan warga negara Malaysia menyusul mencuatnya kasus Ambalat dan Manohara akhir-akhir ini.
"Warga Malaysia sepertinya biasa-biasa saja," ungkap Drs Syafrizal, MSi, mahasiswa program doktoral di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) saat dihubungi dari Medan, Senin.
Sikap warga Malaysia terhadap mahasiswa Indonesia tidak berubah gara-gara kasus Ambalat dan Manohara, juga tidak beraksi berlebihan dalam kedua kasus itu.
Rakyat negeri itu bahkan tampak tidak terlalu tertarik membicarakan masalah Ambalat dan Manohara karena mereka sepenuhnya menyerahkan persoalan itu kepada pemerintahnya.
Dia mengaku tidak mengetahui alasan warga Malaysia tidak tertarik membicarakan masalah Ambalat dan Manohara, namun mungkin ini ada kaitannya dengan kontrol pemerintah atas media massanya sehingga kedua kasus tidak terwartakan luas.
Di Malaysia dengan sistem politik yang relatif tertutup jelas dia, warganya cenderung menjauhi persoalan politik atau hubungan antar dua negara dan berbeda dari sikap warga Indonesia yang memang memperoleh informasi luas mengenai dua kasus itu.
Syafrizal mengatakan, media-media di Malaysia juga tampak tak terlalu menyoroti masalah Ambalat dan Manohara secara berlebihan dan sesuai dengan porsinya.
Malah menonjol di media Malaysia adalah aksi-aksi kejahatan yang dilakukan warga Indonesia. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
mahasiswi malaysiadi indonesia seperti saya,udah dicerca,diteriak2 malingsia..kesal banget..memalukan..yang meneriak2 itu juga mahasiswa universitas di sini,bukan warga sekitar
pemerintah insonesia pula?bukan bantu tenang2in rakyat,malah biarin rakyat mencela/mengutuk msia..
Pemerintah dan TNI lakukan tugas kalian. Perang adalah pilihan yang terakhir..karena perang sangat mengsensarakan rakyat....kalian lihat saudara kita Pakistan, apakah rakyatnya senang dengan perang...banyak lagi contohnya.
Saran saya kita serahkan ke Pemerintah dan TNI, karena mereka kita gaji untuk mikirin keselamatan dan kesejahteraan kita.