Jakarta,(ANTARA News) - Gubernur DKI Fauzi Bowo mengakui pelayanan publik di Jakarta belum baik, terkait dengan sidak yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kantor Pelayanan Terpadu diseluruh wilayah, Senin.
"Pelayanan publik belum baik, iya. Tapi saya tekankan yang gak boleh ada, pelayanan publik yang melakukan kutipan-kutipan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Foke (panggilan Fauzi Bowo) ketika ditemui di Balaikota Jakarta, Senin.
KPK melakukan sidak serentak ke lima wilayah DKI dengan mengerahkan tim yang diketuai oleh Wakil Ketua KPK dan seorang Deputi yakni Wakil Ketua Bidang Penindakan Bibit Samad Rianto di Jakarta Utara, Wakil Ketua lainnya adalah Chandra Hamzah (Jakarta Pusat), M Jasin (Selatan), Haryono Umar (Jakarta Timur) dan di Jakarta Barat pemeriksaan dipimpin Deputi Pencegahan Eko Ciptadi.
Foke tidak menyangkal bahwa mungkin masih ada pungutan liar yang dilakukan aparat di lapangan, namun menegaskan bahwa pihaknya akan memperbaiki pelayanan dan menegakkan sanksi bagi oknum yang bersalah.
Namun ia juga memaparkan bahwa seringkali yang disebut pungli mungkin tidak dilakukan oleh petugas tapi karena kesalahpahaman.
"Misalnya ada warga yang sibuk bekerja, tidak sempat mengurus KTP dan ia menitipkan pada ketua RT. Dan warga itu memberikan upah kepada Pak RT, tapi dilihat orang lain sebagai pungli," ujarnya.
Oleh karena itu, Foke menyatakan berterima kasih kepada KPK yang ikut melakukan pengawasan terhadap pelayanan tersebut.
"Kita sangat apresiasi kalau ada yang secara obyektif rasional melakukan pengawasan dari pihak lain," ujarnya.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009