Jakarta,(ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin sore merosot tajam 100 poin menjadi Rp10.030-Rp10.035 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.930-Rp9.950, karena pelaku melakukan aksi lepas.
Aksi lepas rupiah yang berlanjut mengakibatkan mata uang Indonesia cukup dalam, sehingga posisi kembali di atas Rp10.000 per dolar, kata pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Senin.
Edwin Sinaga yang juga Dirut PT Finan Corpindo Nusa mengatakan, turun naiknya rupiah merupakan hal yang biasa dalam perdagangan sehari-hari yang dipengaruh oleh faktor positif maupun negatif.
Jadi ini merupakan dinamika biasa karena suplai dan demand memegang peranan penting dalam perdagangan tersebut, ucapnya.
Sekalipun demikian, lanjut dia rupiah berpeluang untuk menguat yang didukung oleh lancarnya pemilihan presiden pada 8 Juli yang didukung pula oleh aktifnya pelaku asing bermain di pasar domestik.
Pelaku asing masih berminat untuk menempatkan dananya di pasar domestik, karena selisih bunga rupiah terhadap dolar masih tinggi, katanya.
Indonesia, menurut dia, akan makin tumbuh dengan baik melihat aktifnya pelaku asing bermain di pasar meski saat ini mereka hanya menempatkan dananya jangka pendek, namun diharapkan mereka dapat menginvestasikan dananya dalam jangka panjang.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009