London (ANTARA News) - Laskar Pelangi, film karya sutradara Riri Riza, yang mendapatkan sambutan pada Festival Film Indonesia 2009 di Praha kembali tampil di Zlin Film Festival, di kota Zlin, tiga jam dari Ceko.
Sebelum film diputar, Azis Nurwahyudi, Pelaksana Fungsi Pensosbudpar mewakili Dubes Salim Said, menjelaskan Laskar Pelangi adalah salah satu film terbaik sutradara muda Indonesia, Riri Riza, yang mendapatkan pengakuan di berbagai festival film internasional.
Azis Nurwahyudi kepada koresponden ANTARA London, Senin mengatakan film Laskar Pelangi diputar di theater 5 Golden Apple Cinema Zlin, meskipun tidak dilombakan mendapat sambutan penonton tidak saja anak-anak dan remaja tetapi juga orang tua.
Menurut Azis, Laskar Pelangi yang menjadi bagian dari kategori Panorama diputar di berbagai negara, antara lain Ceko, Jerman, Austria, Slovenia, Serbia, dan Australia ditonton lebih dari 4,6 juta orang.
Selama pertunjukan berlangsung, film Laskar Pelangi yang diterjemahkan ke Bahasa Ceko secara langsung membuat penonton ikut terpancing emosinya.
Dikatakannya penonton tertawa ketika adegan yang lucu tetapi juga kebanyakan dari mereka meneteskan airmata saat melihat perjuangan berat anak Belitong untuk mendapatkan pendidikan.
Menurut Artistic Director Zlin Film Festival Petr Koliha, film Laskar Pelangi sudah diincar untuk diundang menjadi salah satu film tamu pada festival yang diselenggarakan untuk ke-49 kalinya.
Dikatakannya film Laskar Pelangi sangat tepat menjadi film tamu pada Zlin Film Festival yang mengkhususnya pada film anak-anak dan remaja.
Festival dihadiri lebih dari 100 ribu pengunjung tiap tahunnya, melebihi jumlah penduduk kota Zlin yang hanya 80 ribu itu diselenggarakan sejak 31 Mei memutar 471 film dari 44 negara.
Selain Laskar Pelangi, tahun lalu film Indonesia Denias, Senandung di Atas Awan juga diputar di festival Zlin dan mendapat sambutan pengemar film di kota Zlin.
Koliha berharap tahun depan, KBRI Praha dapat menampilkan film-film Indonesia pada bagian khusus dari festival film yang akan memperingati ulang tahun 50 penyelenggaraan festival.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009