Sebagian besar dari mereka yang tewas dalam kebakaran Jumat di pusat perawatan ABC yang dikelola pemerintah di kota Hermosillo berusia di bawah dua tahun. Dengan banyaknya korban cedera yang masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis, jumlah kematian diperkirakan meningkat.
Puluhan orang yang membawa bunga dan mainan berdatangan ke sebuah gereja kecil Sabtu untuk menyampaikan salam perpisahan terakhir kepada seorang anak perempuan berusia tiga tahun bernama Camila yang tewas akibat sesak napas dalam kebakaran itu.
Sementara itu, kakak perempuannya yang berusia empat tahun sedang berusaha bertahan hidup di sebuah rumah sakit di Guadalajara.
Di tempat lain lagi, orang-tua yang bersedih duduk di luar rumah sakit menunggu keterangan mengenai nasib anak-anak mereka, dan pertanyaan-pertanyaan diajukan tentang bagaimana kebakaran itu bisa terjadi dan apakah kematian anak-anak itu seharusnya bisa dicegah.
Presiden Felipe Calderon mempersingkat lawatannya ke kota peristiratahan Cancun dan terbang ke Hermosillo, ibukota negara bagian Sonora, untuk mengkoordinasikan tindakan pemerintah atas tragedi itu, kata satu sumber kepresidenan kepada AFP.
"Ini sebuah tragedi menyedihkan bagi seluruh orang Meksiko," kata Calderon. "Saya telah memerintahkan jaksa federal secepat mungkin melakukan penyelidikan untuk membantu kami mengetahui bagaimana kebakaran itu terjadi, dan melaksanakan tanggung jawab yang sesuai."
Sekretaris Kesehatan Negara Nagian Sonora Raymundo Lopez mengatakan, 38 anak tewas dan 23 lain masih dirawat di rumah sakit, termasuk 15 anak yang berada dalam kondisi sangat serius.
"Kami merawat satu anak laki-laki yang otaknya mati dan tidak bisa diangkut," kata pejabat itu.
Gubernur Sonora Eduardo Bours mengatakan, enam orang dewasa juga dirawat di rumah sakit setelah kebakaran tersebut, yang terjadi ketika banyak orang di pusat penitipan anak yang terletak di lingkungan pekerja Hermosillo itu sedang beristirahat siang.
Sejumlah korban cedera dibawa ke negara bagian Jalisco di wilayah barat untuk dirawat oleh dokter yang ahli dalam penanganan luka bakar anak, kata Daniel Karam dari Lembaga Keamanan Sosial Meksiko.
Satu orang diterbangkan ke unit perawatan di sebuah rumah sakit di Sacramento di negara bagian California, AS.
Jose Larrinaga, seorang jurubicara kantor kejaksaan setempat, mengatakan kepada wartawan, masih terlalu dini untuk mengumumkan jumlah kematian final akibat kebakaran tersebut.
Sebagian besar anak yang menjadi korban kebakaran itu tewas akibat penghirupan asap, kata sejumlah pejabat. Beberapa lagi tewas ketika atap bangunan itu roboh.
Pusat perawatan itu tidak memiliki pintu keluar darurat dan bangunannya terlalu lemah sehingga sebagian atap roboh di sebuah daerah dimana banyak bayi baru lahir sedang tertidur, kata laporan-laporan.
Sejumlah media lokal mengisyaratkan bahwa kebakaran itu mulai terjadi di toko ban berdekatan, namun klaim itu segera dibantah oleh pemilik toko tersebut, menurut laporan-laporan pers.
Kantor kejaksaan setempat berhati-hati dalam menarik kesimpulan awal mengenai penyebab kebakaran itu.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009