Jakarta (ANTARA News) - Ratusan wisatawan mancanegara dan domestik pengunjung Monumen Nasional (Monas), sejak Sabtu pagi hingga siang mendapat jamuan dari Suku Dinas (Sudin) Pariwisata DKI Jakarta berupa kesenian tradisional gending "Jawa Timuran".
Gending Jawa Timuran kelompok "Mapan" itu ditampilkan mulai sekitar pukul 08.30 WIB di salah satu sudut cawan Monas untuk menghibur para pengunjung yang sedang menikmati liburan.
Robert, salah seorang wisatawan asal Australia mengaku senang menyaksikan bunyi musik gamelan yang dimainkan oleh Kelompok Gamelan Mapan.
"Walaupun tidak mengerti syairnya, tetapi saya senang mendengar musik yang mengiringi suara merdu sindennya," katanya.
Menurut Robert, meskipun Indonesia memiliki banyak suku namun musik gamelan merupakan ciri khas musik Indonesia yang paling dikenal oleh turis mancanegara.
Bahkan, bagi sebagian masyarakat Australia musik gamelan sudah tidak asing lagi, karena mereka sering mendengar di negaranya.
"Ada beberapa sekolah di Australia memiliki musik gamelan lengkap, dan kadang-kadang mereka memainkannya" katanya.
Sedangkan Wayan, siswa kelas VI salah satu sekolah dasar di Bali, yang berkunjung ke Monas mengaku sangat terhibur mendengar gending Jawa Timuran.
"Sebenarnya alat musik gamelannya di Bali juga banyak, tetapi lagu dan cara menyanyikannya itu tidak sama dengan kesenian yang ada di daerah saya," kata Wayan.
Fauzan, Rizki dan Rian, siswa salah satu SMP Negeri di Jakarta Pusat itu mengaku, terhibur dengan musik gamelan Jawa Timuran.
"Namun sayang kami tidak mengerti artinya, sehingga kami lebih suka musik-musik rock dan jazz," kata Fauzan.
Di antara gending yang diperdengarkan oleh dua sindennya "Walang Kekek" dan beberapa gending yang lainnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009