Washington (ANTARA News/AFP) - Presiden Barack Obama menunda pemindahan Kedutaan Besar As di Israel ke Yerusalem, kata Gedung Putih, Jumat, sebuah ritual birokrasi yang menjelaskan sebuah aspek kontroversi dari status kota itu.
Sejak sebuah peraturan ditetapkan pada 1995 yang memerintahkan pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv --lokasi sejumlah kedutaan besar asing yang lain-- ke Yerusalem, presiden AS secara rutin menunda pemindahan itu.
Kebijakan AS mengenai Yerusalem belum berubah, Yerusalem adalah sebuah isu akhir yang harus diselesaikan melalui sebuah perundingan damai antara Israel dan Palestina, kata pejabat Gedung Putih yang tidak mau disebutkan namanya.
Israel mengumumkan Yerusalem sebagai ibukotanya pada 1950, kemudian menduduki Arab timur Yerusalem pada 1967 melalui perang Arab-Israel.
Masyarakat internasional tidak mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan masa depan kota itu adalah ganjalan bagi perundingan dengan Palestina, yang juga menginginkan timur Yerusalem sebagai ibukota bagi negaranya di masa depan.
Pada 21 Mei, Perdana Menteri sayap kanan Israel Benjamin Netanyahu berjanji bahwa Yerusalem akan selalu menjadi ibukota Israel "selamanya".
(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
Kaum keturunan Ibrahim ini kembali mendapatkan Kasih sayang Tuhan setelah 2000 tahun menjalani penghukumannya , Karena menolak Messias.
Setelah masa yang panjang mereka tetap eksis ...tidak punah oleh pusaran sejarah
Bahkan Beliau mempersilahkan umat Kristen membangun gerejanya kembali.
Bahkan sejarah ini sudah pernah difilmkan berdasarkan penulis Barat.
Yang merusak kan hanya segelintir orang baik dari Israel maupun Palestina yang memprovokasi perang pada saat ini.