Wakasal Laksamana Madya, Moekhlas Sidik, mengemukakan hal itu di Manado, Sabtu, saat meninjau kesiapan pelaksanaan Sail Bunaken 2009.
"Status ambalat saat ini selalu diutak atik Malaysia. Meski begitu, kami menyatakan kalau TNI AL tetap mendukung semua cara pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan persoalan tersebut," katanya.
Pemerintah Indonesia, jelas Moekhlas, lebih memilih menempuh jalan dialog dan perundingan, untuk membahas persoalan Ambalat daripada berperang.
"TNI AL ini hanya menjalankan apa yang diperintahkan. kalau disuruh menembak ya ditembak, kalau tidak, ya diam," katanya.
Wakasal memastikan, TNI AL sebagai penjaga laut Indonesia, siap membela kedaulatan laut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetapi mereka tetap ikut aturan mainnya.
Mengenai masalah lainnya, ujar Moekhlas, bukan otoritas TNI AL untuk berbicara, yang paling penting justru adalah bagaimana menjaga perbatasan Indonesia tersebut.
Kasus Ambalat kembali menghangat pekan ini, karena adanya manuver kapal Angkatan Laut Malaysia.
Wakasal berada di Manado dalam rangka simulasi "sailing pass" atau parade kapal, yang diikuti tiga kapal dari Pelabuhan Bitung ke Pelabuhan Manado. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Untuk TNI AL, sesuai prosedur saja, bila ada pelintas batas beri peringatan, kalau sudah sering ya sudah, tenggelamkan saja.