Sebanyak 200 peserta yang dites berasal dari pengemudi taksi, ojek online, angkutan umum, hingga bajaj.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan menggelar rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 secara drive thru di halaman depan kantor Kementerian Perhubungan pada Senin.
Sebanyak 200 peserta yang dites berasal dari pengemudi taksi, ojek online, angkutan umum, hingga bajaj.
“Sesuai arahan Pak Menteri Perhubungan, hari ini Kemenhub melakukan drive thru rapid test untuk bidang transportasi. Sekitar 200 paket test kami siapkan untuk sementara di tahap 1. Kita tahu bahwa pengemudi adalah garda terdepan yang selalu bertemu penumpang atau orang banyak. Oleh karena itu perlu kami lakukan tes apakah pengemudi tersebut sehat dan bebas dari Covid-19,” jelas Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: Siloam Hospitals Group gelar "drive thru" rapid tes COVID-19
Dirjen Budi juga mengharapkan akan muncul kesadaran masyarakat maupun pihak lainnya untuk melakukan hal serupa yakni dengan menggelar rapid test agar dapat terpetakan siapa saja yang terpapar atau yang menjadi pembawa (carrier) penyakit Covid-19.
Selanjutnya, Dirjen Budi menjelaskan bahwa akan dilaksanakan tahap kedua rapid test ini.
“Pesannya dari test ini adalah supaya meningkatkan kesadaran masyarakat, operator, maupun pengemudi. Kemenhub peduli pada kondisi kesehatan pengemudi, bagi para operator bus maupun kapal juga sudah kami minta untuk membersihkan kapal dan menyemprot disinfektan secara berkala sebagai pencegahan. Kalau pesan ini sudah sampai pada masyarakat dan kegiatan ini dirasa perlu maka kita akan adakan tahap kedua, semoga sebelum puasa,” kata Dirjen Budi.
Baca juga: Kemenhub paparkan mekanisme pengendalian moda laut cegah COVID-19
Ia menjelaskan jika dalam rapid test tersebut ada pengemudi yang positif, akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk dilakukan penanganan kesehatan lebih lanjut.
Pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia bertambah. Total hingga Minggu (19/4) berjumlah 6.575 kasus. Sebanyak 582 di antaranya meninggal dunia dan 686 orang dinyatakan telah sembuh.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020