Gunungkidul (ANTARA News) - Yayasan Annur Dusun Srimpi, Karangmojo, Gunungkidul menjadi korban dugaan penipuan berkedok dana hibah dari Qatar yang dilakukan Msc (29), warga Murtigading, Sanden, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pengurus Yayasan Annur, Sugiyo mengatakan, akibat penipuan tersebut pihaknya mengalami kerugian Rp18 juta.

Ia mengatakan, penipuan ini berawal ketika tersangka Msc mendatangi pengurus yayasan dan menawarkan sejumlah bantuan yang berasal dari Qatar untuk beberapa yayasan pendidikan di Indonesia.

Pada April lalu seseorang datang ke yayasan menawarkan bantuan, namun kami harus menyerahkan uang sebesar Rp18 juta sebagai syarat mencairkan dana hibah dari Qatar senilai Rp500 juta.

"Kami menyanggupi permintaan uang sebagai syarat mendapatkan hibah, karena yayasan memang mengharapkan dana hibah tersebut," katanya.

Menurut dia, karena tergiur dengan tawaran Msc, pengurus yayasan kemudian mentransfer uang senilai Rp18 juta ke sebuah rekening di bank HSBC.

"Msc menjanjikan setelah uang persyaratan diterima, dana hibah Rp500 juta akan segera dikirimkan ke yayasan, namun hingga saat ini uang yang dijanjikan itu tidak diterima Yayasan Annur," katanya.

Sugito bersama pengurus Yayasan Annur lainnya, Ribatul Mufasirin, melaporkan penipuan tersebut ke Kepolisian Resort (Polres) Gunungkidul. "Kami melaporkan tindakan penipuan ini agar terlapor diproses secara hukum," katanya.

Ia mengatakan, data diri terlapor yang melakukan tindak penipuan ini juga telah dilaporkan kepada polisi.

"Kami sudah mengecek nomor rekening itu ke bank yang bersangkutan, ternyata merupakan nomor rekening pribadi Msc," katanya.

Sementara itu, Kepala Satuan Reskrim Polres Gunungkidul AKP Iswanto membenarkan kejadian tersebut. "Polisi sedang mendalami kasusnya dan mengejar terlapor," katanya.

Iswanto mengatakan. identitas terlapor sudah didapat polisi, hal itu akan mempermudah kepolisian mengungkap kasus ini.

"Saya mengharapkan masyarakat berhati-hati terhadap kasus penipuan terutama permintaan untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009