Konsul Malaysia di Pontianak Zairi M Basri di Pontianak Jumat mengatakan, untuk pintu lintas batas yang berbatasan dengan Badau diperkirakan siap digunakan Juli 2010.
Menurut dia, hingga kini masih terdapat sejumlah masalah dalam penyiapan bangunan sehingga perlu ditunda realisasinya.
Ia menambahkan, kondisi serupa juga terjadi di pintu lintas batas yang berbatasan dengan Aruk. "Sekarang baru 30 persen lah," kata dia.
Namun pihak Malaysia sudah membebaskan lahan serta menyiapkan pondasi di lokasi pintu lintas batas tersebut.
Sementara Sekretaris Daerah Pemprov Kalbar, Syakirman, tetap optimistis Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) di Aruk dan Badau akan diresmikan tahun ini.
"Dalam waktu dekat saya akan rapat di Jakarta untuk membahas kesiapan tersebut," kata Syakirman.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya dijadwalkan berkunjung ke Kalbar pada 6 Juni 2009 untuk meresmikan beroperasinya PPLB di Aruk dan Badau.
PPLB Aruk dan Nanga Badau diharapkan dapat menggerakkan dan menumbuhkan ekonomi di kawasan perbatasan yang selama ini masih mempunyai keterbatasan di berbagai sektor pembangunan.
Bangunan untuk PPLB Aruk sudah disiapkan Indonesia namun kondisi jalan dari ibukota kabupaten, Sambas, masih berupa tanah merah dan belum diaspal.
Sedangkan di sisi Biawak, Sarawak, akses jalan menuju perbatasan sudah baik namun pembangunan gedung masih dikerjakan. Kondisi serupa juga terjadi di Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009