Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Jumat sore, menguat ke kisaran 9.000 per dolar AS, tepatnya pada 9.940/9.975 per dolar AS.

Meningkatnya kepercayaan asing terhadap Indonesia, membuat rupiah naik 115 poin dibanding posisi penutupan perdagangan Kamis 10.055/10.065 per dolar AS.

Ekonomi Indonesia yang tetap tumbuh sebagaimana terjadi di beberapa negara Asia lainnya, mendorong pelaku asing menempatkan dananya di pasar domestik, kata Direktur Retail Banking Bank Mega Kostaman Thayib.

Rupiah, menurut Kostaman , diperkirakan bisa mencapai angka 9.000 per dolar pada akhir pekan mendatang, apabila pemilihan presiden berlangsung aman dan lancar 8 Juli mendatang.

"Kami optimistis kondisi pasar yang stabil dan aman akan memicu rupiah terus menguat hingga jauh dibawah angka 10.000 per dolar," kata dia.

Investasi asing, menurut dia, semakin besar sehingga kebutuhan dolar bagi BUMN yang harus membayar utang jatuh tempo dapat dipenuhi dan kondisi itu mendorong rupiah kian kuat.

Alasan return yang besar memicu pelaku asing "bermain" di pasar Indonesia, terlebih selisih bunga dolar dan rupiah cukup besar.

Berita positif yang juga menyokong pergerakan rupiah adalah komitmen Bank Pembangunan Asia (ADB) yang sepakat memberikan pinjaman kepada Indonesia.

Menurut dia, masuknya modal asing ke Indonesia tersebut tidak membuka lapangan pekerjaan karena bukan untuk diinvestasikan dalam sektor riil seperti membangun pabrik, namun hanya membeli surat-surat berharga saja.

Terkait hal itu, pemerintah perlu mengontrol masuknya dana asing.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009