Jakarta (ANTARA News) - Mabes Polri tidak akan menambah personel di Papua untuk mengamankan pelaksanaan pemilihan presiden 8 Juli 2009.
"Pengamanan di sana cukup dilakukan oleh Polda Papua dan belum ada rencana mengirimkan tambahan personel ke sana," kata Deputi Operasi Kapolri Irjen Pol SY Wenas di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, kondisi keamanan di Papua cukup stabil dan tidak ada gangguan keamanan berarti.
Gangguan keamanan di Papua sempat muncul menjelang dan saat Pemilu Legislatif 9 April 2009 kendati tidak sempat mempengaruhi jalannya pemungutan suara.
Sejumlah gangguan keamanan itu antara lain penyerangan Mapolsek Abepura, Kota Jayapura, pembakaran kampus Universitas Cenderawasih, pembakaran Depo Pertamina di Biak, penyerangan Brimob di Puncak Jaya dan penyerangan sejumlah pos keamanan di Puncak Jaya.
Selain itu ada peledakan bom di jembatan Muara Tami (Kabupaten Jayapura) dan penemuan bom rakitan di Abepura.
Mabes Polri sempat mengirim satu kompi Brimob untuk memperkuat pengamanan di sana.
Selain itu, Polri juga mengirimkan 25 anggota reserse untuk membantu penyidikan gangguan keamanan di sana.
Kini gangguan keamanan yang masih terjadi adalah pendudukan lapangan terbang perintis Kapeso, Kabupaten Memberamo Raya dan gangguan terhadap petani di Tanah Hitam, Jayapura. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009