Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Madrid Jose Luis Martinez-Almeida menyebut keputusan mengizinkan pendukung Atletico Madrid pergi ke Anfield menyaksikan pertandingan tim mereka melawan Liverpool dalam leg kedua 16 besar Liga Champions sebagai "kesalahan", padahal waktu itu pandemi virus corona tengah merajalela di Spanyol.

Atletico mengalahkan tim asuhan Jurgen Klopp itu dengan skor 3-2 di Stadion Anfield yang penuh sesak sebelum kompetisi ini dihentikan gara-gara pandemi tersebut.

"Tak masuk akal 3.000 pendukung Atletico saat itu dibolehkan pergi ke Anfield," kata Martinez-Almeida kepada radio Onda Cero seperti dikutip laman ESPN yang dipantau di Jakarta, Senin. "Itu keliru."

Baca juga: Atletico runtuhkan Anfield, cuma butuh separuh agresivitas Liverpool
Baca juga: Klopp akui virus corona pengharuhi persiapan Liverpool kontra Atletico

Dia menganggap seharusnya waktu itu otoritas sepak bola Spanyol berhati-hati. "Sejak hari sebelum pertandingan itu pemerintah daerah dan dewan kota Madrid sudah mengadopsi langkah-langkah penting dalam mengurangi kerumunan manusia."

Pada hari pertandingan itu digelar, Organisasi Kesehatan Dunia sudah menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi. Saat yang sama sekolah-sekolah di Madrid ditutup, sedangkan kerumunan lebih dari 1.000 orang sudah dilarang.

Belum lama bulan ini direktur kesehatan masyarakat dewan kotapraja Liverpool Matthew Ashton menyatakan pertandingan Liverpool melawan Atletico itu semestinya tidak diadakan karena terbukti kemudian gara-gara laga ini angka infeksi virus corona di Liverpool menjadi besar.

Baca juga: Liverpool gandeng gereja donasikan makanan bagi warga terdampak corona
Baca juga: Jurgen Klopp berterima kasih kepada staf kesehatan

Pertandingan Liga Champions antara Atalanta melawan Valencia pada Februari lalu juga dikritik keras karena dimainkan justru saat Italia sedang diamuk wabah virus corona.

Direktur perawatan intensif kota Milan, Luca Lorini, menyebut laga Atalanta versi Valencia itu mempercepat penyebaran virus corona di wilayah Lombardy di Italia utara.

Martinez-Almeida menyatakan situasi pasca virus corona akan mengubah kebiasaan, prilaku dan bertindak masyarakat, selain membuat otoritas menjadi lebih cermat lagi dalam mengambil keputusan. "Semenjak musim semi kita harus mempelajari dulu semuanya dengan hati-hati," pungkas sang wali kota Madrid.

Baca juga: Kematian akibat COVID-19 di Spanyol tembus angka 14.500
Baca juga: Empat tim teratas Spanyol lolos ke Liga Champions jika musim terhenti

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020