Jakarta,(ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi naik sebesar 25 basis poin mencapai Rp10.025-Rp10.035 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.055-Rp10.060, karena pelaku pasar masih membeli rupiah.
Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Jumat mengatakan, menguat rupiah iterhadap dolar AS setelah Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui memberikan pinjaman sebesar 1 miliar dolar AS kepada Indonesia untuk mempertahankan pengeluaran anggaran yang diperlukan guna mengurangi kemiskinan, jaminan sosial dan pemeliharaan infrastruktur.
"Krisis keuangan global menyebabkan biaya yang harus dikeluarkan Indonesia untuk mengakses pasar utang internasional dan biaya perdagangan menjadi mahal, katanya.
Menurut dia, kenaikan rupiah yang terus terjadi hingga mendekati angka Rp10.000 per dolar bukanlah hal yang dapat dibanggakan.
Karena kenaikan rupiah saat ini dinilai hanya sementara dan akan kembali turun dalam waktu yang tidak lama yang menunjukan bahwa mata uang Indonesia mudah rapuh, katanya.
Ia menjelaskan, ketika investor membutuhkan tempat untuk melakukan investasi, maka mereka akan masuk ke pasar-pasar keuangan seperti pasar modal Indonesia.
Investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia, tentunya harus menukarkan dolarnya pada rupiah untuk membeli saham di Indonesia. Hal itu membuat permintaan rupiah menjadi bertambah dan memicu mata uang Indonesia itu menguat, ucapnya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009