Jakarta (ANTARA News) - Rekruitmen sumber daya manusia (SDM) oleh PT Astra International selalu disesuaikan dengan konsep "Catur Dharma" yang menjadi dasar dari budaya kerja perusahaan ini.
Presiden Direktur PT Astra International Michael D.Ruslim, saat menjadi pembicara dalam sebuah seminar di Jakarta, Kamis, mengatakan, rekruitmen yang didasari oleh Catur Dharma ini merupakan upaya pembentukan karakter yang sesuai dengan budaya kerja perusahaan ini.
Nilai-nilai yang terdapat dalam konsep Catur Dharma tersebut terdiri dari menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, saling menghargai dan membina kerja sama, serta berusaha mencapai yang terbaik.
"Ada pegawai yang memiliki kepandaian, namun memutuskan keluar dari Astra karena kepribadiannya tidak sesuai dengan budaya kerja perusahaan ini," katanya.
Menurut dia, seorang pemimpin harus memiliki arah dan keputusan yang jelas.
"Pemimpin harus mampu menjadi motivator dan konsolidator bagi bawahannya," katanya.
Untuk itu, kata dia, komunikasi dua arah antara pemimpin dan yang dipimpin mutlak diperlukan. "Seorang pemimpin harus mau mendengar dan menanggapi masukan bawahannya," tambahnya.
Hal itu, lanjut dia, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan gairah kerja bawahan.
Ia menuturkan, selama periode 1997 hingga 2003, perusahaan ini menghadapi permasalahan, pascakrisis keuangan.
Selain harus melakukan restrukturisasi akibat krisis keuangan, kata dia, selama periode itu, Astra tidak melakukan entrepreneurship serta rotasi.
"Pimpinan yang sudah lama menduduki jabatan menjadi terlalu keenakan, sehingga tidak lagi memiliki gairah untuk melakukan perubahan," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, mulai tahun 2007, dilakukan rotasi posisi pada sejumlah jabatan.
Hal ini terbukti efektif untuk membangkitkan kembali kinerja perusahaan ini.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009