Kantor Berita Bernama memberitakan, sebelum terbalik kedua perahu itu tengah mengangkut keluar 32 imigran gelap ke arah Indonesia.
Enam korban, terdiri atas seorang perempuan dan lima pria, diselamatkan dua kapal dan satu perahu pada sekitar dua mil aut dari pantai Tanjung Piai.
Sebanyak 16 korban, ditolong awak kapal lain di satu mil laut dari Tanjung Piai.
Southern Malaysia Maritime Enforcement Agency (MMEA) mengerahkan Kapal Cepat Kilat 18 dan Kilat 47, diantaranya mengevakuasi jenasah seorang perempuan yang diketemukan dalam keadaan terapung.
Direktur MMEA Mohd Zubil mengatakan, selain mengupayakan penyelamatan sembilan yang hilang, tim membawa para korban selamat ke rumah sakit di Pulau Kukup.
Mei baru lalu, sebuah perahu yang diduga bermuatan 30 orang Indonesia dan akan keluar Malaysia secara tidak sah, tenggelam di perairan Pengerang, sedang perahu lain yang bermuatan sembilan orang Pakistan tenggelam di Teluk Ramunia.
Minggu, 31 Mei, 25 tenaga kerja Indonesia yang hendak mengurus dokumen kelengkapan kerja di Malaysia dan berangkat dari Pontian ke Karimun dengan perahu cepat yang dikemudikan Nurdan, tenggelam perairan Pulau Karimun Besar, Kepulauan Riau.
ANTARA di Karimun memberitakan, 10 korban dinyatakan hilang, 12 orang selamat (termasuk Nurdan, pengemudi kapal), dan empat orang tewas.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009