Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 254 jenis seni pertunjukan tradisional di Jawa Barat berada dalam posisi kritis akibat tergerus derasnya dinamika seni global.
"Ketidak seimbangan orientasi antara seni agraris pedesaan dan seni industri di perkotaan telah berdampak pada hilangnya kontinuitas seni modern atas akar-akar seni tradisi daerah," kata pengamat seni tradisi dari Kesenian Daerah Jawa Barat, Lalan Ramlan di Bandung, Kamis.
Oleh karena itu, konservasi dan revitalisasi seni daerah menjadi penting untuk membangun kesinambungan dengan berbagai kemajuan yang ada dengan akar-akar budaya milik sendiri.
Disisi lain ada sebagian seni tradisi yang penyebaran kemampuannya hanya sebatas keluarganya saja, sedangkan penyebaran ke komunitas lain dianggap tabu.
"Contohnya kesenian tradisi `gong renteng`, pewarisan seni itu harus kepada lingkungan keluarga. Ada kepercayaan tabu diwariskan kepada orang lain," kata Lalan.
Akibatnya kesenian tradisi itu tidak berkembang bahkan nyaris punah. Lebih krisis lagi bila keluarga pewaris kesenian itu kurang tertarik untuk melestasikannya.
Untuk melestarikan kesenian tradisi tersebut, digelar Festival Kesenian Daerah antar Perguruan Tinggi se-Jawa Barat dan Banten di Gedung Kesenian Sunan Ambu STSI Bandung.
Festival yang akan berlangsung Jumat dan Sabtu besok itu diikuti oleh 10 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh titik di Jawa Barat yakni Universitas Majalengka, Unikom, Universitas Swadaya Gunung Djati dan UPI.
Selain itu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Universitas Pakuan Bogor, Universitas Wiralodra Indramayu, Universitas Bale Bandung (Kabupaten Bandung), Universitas Pasundan dan ITB.
"Setiap kampus akan membawakan kesenian tradisi daerah masing-masing yang kondisinya sangat kritis dan nyaris punah," kata Lalan yang juga Ketua Penyelenggara festival itu.
Kegiatan yang digelar dalam rangkaian Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2009 itu digelar dalam rangka menumbuhkan kerjasama, sinergitas dan solidaritas dalam dunia pendidikan melalui kesenian daerah, meningkatkan rasa bangga dan kagum akan seni budaya.
"Seni daerah dengan sentuhan kreativitas dalam bentuk restruksi dan inovasi dapat membantu menunjukan eksistensi seni daerah menjadi karya yang layak diapresiasi di tingkat regional maupun internasional," kata Abun, koordinator materi Festival Kesenian Daerah se-Jabar dan Banten itu.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009