Jalan utama terputus, sehingga belum ada kendaraan yang bisa lewatPadang (ANTARA) - Dua rumah warga di Nagari Aie Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat tertimbun akibat longsor yang menimpa nagari itu pada Sabtu (18/4) malam, namun tidak ada korban jiwa.
Seorang warga di Kenagarian Air Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti Samsul saat dihubungi dari Padang, Minggu membenarkan hal itu, kemudian ia menyebutkan terdapat dua rumah warga yang tertimbun akibat longsor pada pukul 21.00 WIB.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu," ujar dia.
Baca juga: 100 warga lebih terisolasi akibat longsor di Kabupaten Solok, Sumbar
Lebih lanjut ia mengatakan sebelum peristiwa longsor terjadi, warga yang berada di daerah rawan longsor tersebut langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Tidak hanya itu, peristiwa longsor juga menimpa beberapa tiang listrik, sehingga mengakibatkan aliran listrik mati total di daerah kejadian," kata dia.
Baca juga: Banjir dan longsor terjang lima kecamatan di Agam-Sumbar
Kemudian ia mengatakan akses Jalan Lintas Padang menuju Muara Labuh, Kabupaten Solok Selatan juga terputus akibat longsor tersebut.
Ia berharap pemerintah setempat segera membersihkan jalan lintas yang tertimpa longsor tersebut.
Baca juga: Dua Nagari di Agam Banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi
"Karena jalan ini merupakan jalan lintas yang sering dilalui masyarakat dari Padang menuju Muaro Labuh dan begitu pula sebaliknya," kata dia.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Solok, Armen menjelaskan pihaknya kesulitan membersihkan material karena tanah masih bergerak (longsor), sebab tanah di atas jalan yang longsor retak terus dialiri air dan membawa tanah.
"Jalan utama terputus, sehingga belum ada kendaraan yang bisa lewat," ujarnya.
Menurutnya, longsor terjadi akibat hujan terus menerus di daerah tersebut tadi malam hingga subuh.
Hingga saat ini, belum ada dilaporkan korban jiwa. Pihak BPBD sedang di lokasi untuk meninjau dan mendata kemungkinan adanya rumah yang rusak akibat longsor.
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020