Manado (ANTARA News) - Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Megawati Soekarno Putri-Prabowo Subianto, menargetkan swasembada energi pada lima tahun kepemimpinannya jika mereka memenangi Pilpres Juli mendatang.
Anggota Tim Pemenangan Megawati-Prabowo, Hasjim Djojohadikusumo, saat mengikuti deklarasi di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya alam potensial dalam mengembangkan energi.
Sektor pertanian dengan jutaan pohon aren di Indonesia, dinilai memiliki potensi cukup tinggi untuk pengembangan bahan bakar nabati (biofuel), untuk menutupi kekurangan energi.
Menurut adik kadung Prabowo itu, di Sulut sangat terkenal dengan tanaman pohon aren (enau) yang mampu menghasilkan bahan etanol dengan kadar mutu tinggi, bisa diolah dengan teknologi.
"Kemudian banyaknya tanaman jarak pagar yang juga turut berpotensi dikembangkan menjadi bahan baar nabati, tidak sekedar bergantung dengan hasl kandungan tambang," ujarnya.
Program Megawati-Prabowo menggerakan ekonomi kerakyatan dinilai sangat tepat untuk mengembangkan tanaman enau dan pohon jarak pagar menjadi bahan bakar nabati.
Jika Ibu Mega-Pro (sapaan akrab pasangan Capres PDIP-Gerindra) berhasil terpilih, program swasemda energi akan menjadi prioritas bersama kepentingan lainnya.
Pada orasi yang disaksikan sekitar 30 ribu massa itu, Hasjim turut mengangkat persoalan sosial, seperti mahalnya pendidikan dan kesehatan, serta sulit mendapatkan layanan obat murah.
Pada deklarasi Mega-Prabowo itu, turut dilakukan pelantikan Tim Pemenangan ditingkat Propinsi Sulut dan 14 kabupaten/kota, dengan ketua tim, Freddy Sualang (Ketua PDIP Sulut) dan Frangky Wongkar (Sekretaris PDIP Sulut).
Turut hadir pada deklarasi itu, Ketua DPP PDIP, Hamka Haq, serta sejumlah parpol pendukung Megawati-Prabowo, yakni Partai Karya Perjuangan, PNI Marhaenisme, Partai Pemuda Indonesia, organisasi buruh, organisasi nelayan dan petani.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009