New York,(ANTARA News) - Saham-saham Wall Street turun pada Rabu waktu setempat, karena para investor melakukan aksi ambil untung menyusul kenaikan besar dalam empat sesi sebelumnya dan data baru menggarisbawahi lemahnya pasar kerja di tengah ekonomi yang terpukul resesi, kata para dealer.

Indeks Dow Jones Industrial Average menyusut 65,63 poin, atau 0,75 persen, menjadi pada 8.675,24 setelah 11 jam "rebound" (berbalik naik) membantu indeks blue chip mengurangi penurunan tiga digit, demikian dikutip dari AFP.

Indeks komposit saham teknologi dominan Nasdaq turun 10,88 poin, atau 0,59 persen, menjadi 1.825,92 dan indeks Standard & Poor`s 500 turun 12,98 poin, atau 1,37 persen, menjadi 931,76.

Ketika pasar dibuka Rabu, para investor langsung bergerak membukkan keuntungan dari kenaikan baru-baru ini, setelah data menunjukkan berlanjutnya pengurangan pegawai (PHK) besar-besaran dan penurunan pada aplikasi "mortgage" (KPR) yang memukul sektor perumahan.

Penurunan harga minyak dari posisi tertinggi tujuh bulan setelah dolar AS rebound dan cadangan minyak AS melonjak juga mengganjal saham-saham yang telah naik dalam tandem dengan komoditas utama dalam beberapa hari terakhir.

"Para pelaku pasar menghentikan tangkapan mereka setelah naik hampir 6,0 persen hanya dalam empat sesi lalu, kata analis Briefing.com, Patrick O`Hare.

Sebuah survei oleh perusahaan "payrolls" (daftar gaji) ADP, Rabu menunjukkan, sektor swasta AS kehilangan 532.000 pekerjaan pada Mei.

Penurunan data pekerja swasta non pertanian pada Mei, kurang curam daripada revisi 545.000 pada April, namun sedikit lebih tinggi daripada kehilangan 525.000 pekerjaan yang diperkirakan sebagian besar analis.

"Meski jumlah pemangkasa upah dilakukan sejak November, gambaran tersebut lebih buruk daripada perkiraan para analis -- dan, untuk beberapa di Street, sebuah sinyal menakutkan jelang laporan dafar gaji non pertanian dari pemerintah pada Jumay," kata Andrea Kramer dari Schaeffer`s Investment Research.

Sebagian besar para analis, memperkirakan laporan pada Jumat, menunjukkan para pekerja telah dikurangi 520.000 pekerjaan bulan lalu, setelah daftar gaji berkurang 539.000 pada April, yang merupakan pemangkasan jumlah pekerjaan terkecil sejak Oktober.

Mereka juga percaya tingkat pengangguran akan naik menjadi 9,2 persen pada Mei, tertinggi sejak September 1983, dari 8,9 persen pada April.

Pada Rabu juga, Asosiasi Bankir Mortgage AS mengatakan, aplikasi KPR (kredit pemilikan rumah) turun 16,1 persen untuk pekan yang berakhir 29 Mei, menyusul penurunan 14,2 persen pada pekan sebelumnya.

Penurunan terbesar mencerminkan mandegnya permintaan untuk pinjaman pembiayaan kembali rumah, karena suku bunga naik, kata para analis.

Saham perusahaan bahan bakar minyak turun sejalan denga jatuhnya harga komoditas. ExxonMobil merosot 1,15 persen menjadi 22,08 dolar AS dan Chevron turun 1,57 persen menjadi 68,26 dolar AS.

Penurunan juga terjadi pada saham produsen alumunium Alcoa, 4,28 persen menjadi 10,07 dolar AS, raksasa manufkatur pesawat terbang Boeing 1,69 persen menjadi 48,37 dolar dan perusahaan kimia

DuPont 3,86 persen menjadi 28,87 dolar AS.

Raksasa internet Yahoo! turun 1,93 persen menjadi 16,30 dolar AS, setelah kepala eksekutif Carol Bartz menurunkan spekulasi perusahaan itu akan meningkatkan hubungannya dengan Microsoft, yang sahmnya naik 1,59 persen menjadi 21,74 dolar AS.

Sementara obligasi naik. Imbal hasil (yield) pada obligasi negara AS berjangka 10-tahun turun menjadi 3,551 persen dari 3,644 persen pada Selasa dan pada obligasi negara AS berjangka 30-tahun turun menjadi 4,445 persen dari 4,489 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009