Ambon (ANTARA News) - Jumlah pengidap HIV/AIDS di Maluku sejak 1994 hingga periode Maret 2009 mencapai 800 orang, 489 mengidap HIV dan 311 sudah dinyatakan positif AIDS.
"Pengidap terbanyak sekitar 83 persen berusia 15-39 tahun, dan sisanya 17 persen berusia 40-60 tahun," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Maluku, Syamsuddin Asis, kepada ANTARA di Ambon, Rabu.
Ia mengungkapkan, 64 persen penderita berjenis kelamin perempuan, kebanyakan penjaja seks komersial, dan 36 persen laki-laki.
Menurut Syamsuddin, penyebaran HIV/AIDS pertama kali ditemukan di Kota Tual, Maluku Tenggara tahun 1994, kemudian menjalar ke kota Ambon dan kabupaten-kabupaten di seluruh Maluku.
Virus HIV penyebab AIDS yang belum ditemukan obatnya itu berasal dari ABK kapal nelayan asing yang perusahaannya berbasis di Tual.
Penularan tertinggi terjadi akibat hubungan seks tidak aman termasuk homoseksual, yakni 51 persen, dan penggunaan narkoba dengan jarum suntik secara bergantian, 14 persen.
Berdasarkan data KPA Maluku, jumlah pengidap HIV/AIDS di Ambon tercatat 531 kasus, Tual (84 kasus), Kabupaten Kepulauan Aru (62 kasus), Maluku Tenggara Barat (34 kasus), Maluku Tengah (47 kasus), Seram Bahagian Timur (2 kasus), Seram Bahagian Barat (22 kasus), dan Kabupaten Buru (12 kasus).
Syamsuddin menyatakan, sebagian besar pengidap AIDS di Maluku meninggal dunia, sedangkan pengidap HIV menjalani program pencegahan, pengobatan dan perawatan yang diselenggarakan KPA.
"Untuk menekan penyebaran HIV/AIDS, kami dari KPA juga melakukan paya pencegahan melalui penyuluhan, pembinaan, dan pemeriksaan gratis khususnya kepada kelompok-kelompok berisiko tinggi seperti wanita pekerja seks, pengguna narkoba suntik dan waria," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009