Semarang (ANTARA News) - Dua orang calon tenaga kerja Indonesia (TKI), Rabu sekitar pukul 20:00 WIB terjatuh dari ketinggian lima meter saat akan berusaha kabur dari tempat penampungan tenaga kerja, PT Gasindo Bualasari.
Kedua calon TKI yang terjatuh di rumah sebelah tempat penampungan
di Jalan WR. Supratman No. 25 Kelurahan Simongan, Semarang tersebut adalah Zumrotul Faizah (24), warga Desa Puken Lenggongsari RT 05 RW 6 Cilenggak Banyumas, dan Ernawati (24), warga Rengas Pendawa RT 01 RW 4 Gang Anggrek, Larangan, Brebes.
Oleh warga sekitar keduanya ditolong dan dilarikan ke RSUP dr. Kariadi Semarang karena menderita luka-luka di bagian pinggang, perut, dan mengalami patah kaki.
Seorang pembantu rumah tangga tempat kedua korban terjatuh saat akan kabur, Suripah (45) mengatakan pada saat kejadian dirinya sedang menonton televisi, tiba-tiba dari arah belakang rumah terdengar suara seperti benda jatuh, karena takut terjadi apa-apa dia lalu melaporkan ke majikannya.
"Saat saya sedang nonton televisi tiba-tiba terdengar suara gaduh seperti benda jatuh. Karena takut saya langsung memberitahu ke bapak (majikan,red)," katanya.
Setelah diperiksa, ternyata didapati kedua korban sudah terjatuh dari eternit rumah yang ada disebelah tempat penampungan dengan ketinggian lebih dari lima meter.
Beberapa jam kemudian, kejadian ini baru dilaporkan warga ke polisi. Jajaran Polres Semarang Barat dan Polsek Kalibanteng yang menerima laporan segera mendatangi ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan proses penyidikan dengan meminta keterangan dari beberapa saksi mata.
Dari informasi yang didapat di sekitar tempat kejadian, selain kedua korban ternyata ada empat calon TKI yang berhasil kabur dan sekarang tidak diketahui keberadaannya.
Keempat calon TKI tersebut adalah Arifah (36) asal Batang, Sudarmi (22) asal Kulonprogo Yogyakarta, Sri Muati (22) asal Kendal, dan Haryani (29) asal Madiun Jawa Timur.
Hingga saat ini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari pihak tempat penampungan tenaga kerja tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009