Jakarta (ANTARA News) - Seniman Rusia memperkenalkan bangsa dan negaranya melalui puisi para pujangganya yang mengisahkan kehidupan masyarakat pada masa perang melawan fasisme dan setelah kemerdekaan.
"Puisi merupakan cerminan sebuah bangsa dan negara, karena melalui puisi seseorang bisa mendalami pengetahuan tentang perkembangan sejarah, budaya dan watak suatu negara," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov pada Malam Deklamasi dan Musikalisasi Puisi Rusia di Jakarta, Rabu.
Menurut Ivanov, melalui puisi para pujangga terkenal Rusia yang dibacakan di Kantor Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC), Jakarta yakni Sergay Esenim, Musa Djalil, Robert Rozhdestwensky, David Somailow, Igor Saruhanov memberikan informasi perjalanan sejarah Rusia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua CDCC (Pusat Kerja sama dan Dialog antar-Peradaban) Din Syamsuddin mengatakan, karya puisi pujangga Rusia abad 20 - 21 itu memiliki dimensi religius yang sangat kuat.
Hal itu tercermin pada penggalan puisi "Saya Cuma Orang Sambil Lalu" karya Esenin yang menuliskan bahwa di tengah dosa-dosa dunia, ada kerinduan dan rasa sedih untuk kembali kepada penciptanya dan mengabdi kepada tanah air.
"Selain itu, juga mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam. Karena itu, melalui apresiasi puisi dan lagu ini, kedua negara bisa saling mengenal dan mencintai sebagai sesama umat manusia," katanya.
Mengenai hubungan antara Indonesia dan Rusia, ia mengatakan, selama ini kedua negara sudah tergabung dalam Aliansi Strategi Rusia dan Dunia Islam.
"Melalui forum ini, permasalahan yang terkait dengan masalah umat dibahas dan dicarikan solusinya," ujarnya dan menambahkan, CDCC belakangan ini juga banyak dikunjungi pemuka agama Rusia, salah satu diantaranya adalahpetinggi agama Kristen Ortodoks Rusia, termasuk presiden akademi Rusia untukbisnis.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009