Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpendapat kondisi terburuk perekonomian Indonesia sebagai dampak krisis keuangan global sudah terlewati dan mulai terjadi pemulihan.
"Kondisi ini tidak lepas dari kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia sehingga paling tidak kondisi terburuk sudah terlewati," kata Menkeu di Gedung DPR Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan, indikasi mulai pulihnya perekonomian antara lain ditunjukkan dengan menguatnya nilai tukar dan indeks harga saham gabungan (IHSG), serta bertambahnya cadangan devisa.
"Rupiah tidak berbeda dengan currency (mata uang) lain, mengalami apresiasi secara konsisten hingga hari ini mencapai sekitar Rp10.230 per dolar AS," katanya.
Kondisi serupa juga ditunjukkan oleh IHSG yang menguat menembus angka psikologis baru, 2.000 poin.
"Kemarin dan pagi ini IHSG juga mengalami koreksi sempat tembus 2.000. Itu sudah tembus angka psikologis baru," katanya.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan yaitu 4,37 persen dibandingkan proyeksi lembaga internasional yang hanya 2,5 persen.
"Ini memberi kesan bahwa kondisi perekonomian Indonesia relatif baik di dunia sehingga investor memandang Indonesia sebagai tempat yang attraktif," katanya.
Menurut dia, kondisi itu menambah aliran modal masuk ke Indonesia sehingga mendorong IHSG naik 47,5 persen sejak Januari 2009 dan rupiah menguat hingga 80 persen.
"Memang terjadi capital outflow (aliran modal keluar) pada kuartal tiga dan empat 2009 karena investor bertindak tidak rasional. Namun karena performance (kinerja) ekonomi yang membaik maka terjadi capital inflow (aliran modal masuk) sehingga cadangan devisa juga recover (pulih) dan saat ini mendekati 58 miliar dolar AS," katanya.
Sementara itu dalam rapat kerja dengan pemerintah pada Rabu sore hingga malam, Komisi XI DPR menyepakati empat asumsi makro ekonomi sebagai landasan penyusunan RAPBN 2010.
Keempat asumsi makro itu adalah pertumbuhan ekonomi 5-6 persen, inflasi 4,0-6,0 persen, tingkat bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3 bulan 6,0-7,5 persen, dan nilai tukar rupiah Rp10.000 - Rp10.500 per dolar AS. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009