"Kru dari VPRO Belanda tersebut tiba di Ternate hari ini (3/6). Rencananya mereka akan mendokumentasikan bekas peninggalan Wallace di Kota Ternate dan Halbar selama empat hari," kata Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate, Arifin Umasangaji, di Ternate, Rabu.
Dalam mendokumentasikan bekas-bekas peninggalan Wallace itu, mereka didampingi sejumlah ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), diantaranya Prof. Sangko Marzuki.
Menurut Arifin, saat melakukan penelitian mengenai flora dan fauna di Maluku Utara, Wallace pernah tinggal selama beberapa tahun di Ternate, sementara rumahnya hingga kini masih terawat.
Pemkot Ternate telah memutuskan menjadikan bekas tempat tinggal Wallace itu sebagai Museum Wallace, bahkan jalan tempat rumahnya telah diubah nama menjadi Jalan Alfred Russel Wallace.
"Rumah tersebut merupakan salah satu objek yang akan didokumentasikan oleh VPRO dari Belanda," kata Arifin, tanpa menjelaskan tujuan VPRO mendokumentasikan hal tersebut.
Mereka akan mendokumentasikan bekas peninggalan Wallace di Sidangoli dan Jailolo serta burung bidadari yang merupakan burung endemis Maluku Uutara dan salah satu jenis burung yang diteliti Wallace. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009