Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 320 kepala keluarga (kk) korban bencana Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, mengalami kekurangan beras karena stok yang ada tidak mencukupi untuk kebutuhan satu bulan.

"Kebutuhan beras korban bencana Situ Gintung satu bulan 12,4 ton, sementara yang tersisa di gudang hanya 5 ton. Padahal tanggal 12 Juni beras tersebut harus dibagikan kepada para pengungsi," kata Koordinator Logistik Posko Terpadu Bencana Situ Gintung Hamka Amarullah, di Posko Terpadu, Rabu.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk menyumbangkan bantuan dalam bentuk beras kepada korban bencana Situ Gintung.

Selain beras, pengungsi kini juga menghadapi kekurangan minyak goreng, dan telur.

"Dalam satu bulan, dibutuhkan sebanyak 1.400 kg minyak goreng, sedangkan stok yang ada hanya 330 kg. Sedangkan stok telur, benar-benar kosong karena setiap bantuan datang langsung dibagikan," kata Hamka yang juga ajudan walikota Tangeran Selatan.

Hingga kemarin bantuan terus mengalir kepada para pengungsi di Kerta Mukti I. Bantuan datang dari ibu-ibu pengajian Rengas berupa pakaian sebanyak 12 dus, uang tunai, dan indomie.

Saat ini di aula Kelurahan Pondok Ranji juga masih tersimpan sebanyak 30 truk pakaian dari para penyumbang. Pihak pengelola posko mengaku kesulitan membagikan pakaian tersebut.

"Kita menemui kendala dalam membagikan pakaian karena itu kita berharap agar bantuan tidak lagi dalam bentuk pakaian," kata Hamka.

Ditanya tentang total uang di rekening korban Situ Gintung, dia mengatakan sebanyak Rp6 miliar lebih.

Dana tersebut belum diserahkan kepada pengungsi karena harus menunggu persetujuan Departemen Sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan pihak terkait lainnya.

Menyangkut pembangunan bendungan yang jebol, Hamka mengatakan dalam proses pemeriksaan pihak konsultan Jepang.

"Kita tentu berharap ini bisa cepat selesai, sehingga warga segera bisa menempati rumah-rumah," katanya.

Di samping itu, juga tengah dibicarakan alternatif lain bagi pengungsi dengan program pembangunan rumah susun.

Tapi solusi ini belum final di tingkat Pemerintah Kota Tangerang Selatan," jelas Hamka.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009