Batam (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia menerangkan peran membantu Manohara Odelia Pinot selama berada di Singapura hingga bisa kembali ke Indonesia.
"Lima staf KBRI segera datang membantu ke Hotel Royal Plaza setelah mendapat informasi dari Kepolisian Tanglin mengenai masalah yang dihadapi Manohara pada Minggu,31 Mei pukul 00.00," kata Koordinator Fungsi Pensosbus KBRI Singapura Yayan GH Mulyana, dalam rilisnya, Rabu.
Karena Manohara tidak membawa dokumen perjalanan, KBRI di Singapura membantu dengan menerbitkan surat perjalanan laksana paspor (SPLP).
Dalam proses pembuatan SPLP, tim KBRI mengurus segala persyaratan termasuk membuatkan pas foto, sementara yang bersangkutan hanya menunggu di kamar hotel.
KBRI di Singapura, kata Yayan, melakukan koordinasi dengan Kepolisian dan imigrasi Singapura di Bandara Changi untuk menjamin kelancaran dan keamanan Manohara dan keluarga.
Setiba di Bandara Changi pukul 05.00 pagi, KBRI Singapura langsung mengurus tiket pesawat Manohara dan keluarga ke Jakarta dengan menggunakan Maskapai Garuda nomor pernerbangan GA 823 pukul 07.05 waktu setempat.
Dubes Wardana juga menugasi salah seorang pejabat KBRI untuk mendampingi Manohara dan keluarga selama dalam perjalanan pulang.
Manohara yang masih berstatus istri Tengku Muhammad Fakhry, putra Sultan Kelantan, Malaysia, kembali ke Jakarta lewat Singapura, setelah beberapa bulan lalu mengadu kepada ibunya bahwa dia mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Manohara (17) punya dwikewarganeraan Indonesia dan Amerika Serikat. Sebelum kembali ke Jakarta ia mendapat perlindungan KBRI di Singapura dan Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Singapura.
Semula, Kedubes AS menginginkan Manohara dipulangkan ke AS, namun karena paspor Manohara hilang dan kedutaan AS tidak bisa mengeluarkan paspor dalam waktu cepat, maka Manohara dipulangkan ke daerah asal ibunya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009