"Sampai sekarang permintaan secara resmi, belum ada. Hanya sewaktu-waktu kalau diminta, skadron akan siap terbang ke Ambalat," katanya saat dihubungi, Rabu.
Menurut dia, waktu tempuh dari Supadio ke Ambalat sekitar satu jam dua puluh menit. Kekuatan Skadron Elang Khatulistiwa ditunjang oleh pesawat tempur Hawk jenis 100/200.
Ia menambahkan, meski situasi di Ambalat cukup panas, namun secara umum masih dalam suasana damai. "Presiden juga belum menyatakan darurat militer, masih dalam damai," katanya.
Komandan Korem 121/Alambhana Wanawai, Kolonel (Inf) Nukman Kosadi mengingatkan, seluruh komponen untuk waspada terkait sikap Malaysia yang mencoba memprovokasi Indonesia di perairan Ambalat.
Awal pekan lalu, kapal perang TNI AL KRI Untung Surapati-872 mengusir kapal perang Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM), KD Yu-3508 yang mencoba memasuki wilayah kedaulatan Republik Indonesia di perairan Blok Ambalat.
Sehari sebelumnya, KRI Hasanudin-366 juga mengusir KD Baung-3509 dan heli Malaysian Maritime Enforcement Agency serta pesawat Beechraft yang juga mencoba memasuki wilayah Blok Ambalat.
Berdasarkan data TNI AL, pelanggaran wilayah oleh unsur laut dan udara TLDM maupun Police Marine Malaysia di Perairan Kalimantan Timur, khususnya di Perairan Ambalat dan sekitarnya, periode Januari sampai April 2009, tercatat sembilan kali.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009