London (ANTARA News) - Untuk merevitalisasi industri gula di Indonesia, maka KBRI Praha mengadakan kunjungan kerja ke TS Plzen, salah satu produsen mesin berat terkemuka di Republik Ceko yang berpusat di kota Plzen, Bohemia Barat.
Sekretaris Pertama Fungsi Ekonomi, Yusran Hadromi, kepada koresponden ANTARA London, Rabu, mengatakan produsen mesin pabrik gula Ceko tengah mencari mitra di Indonesia
Dikatakanya, dalam kunjungannya ke TS Plzen ia diterima Direktur Perdagangan dan Komisaris Vit Zemanek serta Direktur Seksi Pabrik Gula Jaromir Cerny.
Selain memenuhi undangan dari perusahaan, kunjungan tersebut bertujuan lebih mengenal salah satu industri andalan Ceko dan menjajaki peluang bagi sektor perindustrian Indonesia. "Produsen mesin pabrik gula Ceko mencari mitra di Indonesia," ujarnya
Sementara itu Direktur Perdagangan dan Komisaris Vit Zemanek mengatakan perusahaan TS Plzen, a.s. yang sebelumnya bernama Skoda TS, a.s., memiliki sejarah dan pengalaman yang luas di bidang permesinan industri sejak 1859.
Perusahaan telah menyuplai produk berkualitas tinggi merk "Skoda" ke berbagai negara di dunia dengan ekspor milling station gula tebu pertama dilakukan ke Pakistan pada tahun 1932.
Skoda TS, a.s., yang tahun 2007, diakuisisi Zelezarnie Podbrezova Group dari Slowakia berganti nama menjadi TS Plzen, a.s. Meskipun berubah nama, komponen yang strategis tetap dipertahankan, seperti program manufaktur, manajemen, struktur organisasi, kepemilikan hak cipta dan know-how.
Dikatakannya perusahaan yang saat ini memfokuskan diri pada empat lini bisnis utama, yaitu produksi curing presses, hydraulic presses, rolling mills dan pabrik gula tebu (sugarcane plants).
TS Plzen adalah pemilik tunggal know-how atas produk Skoda, yang hingga kini masih dipergunakan secara luas di berbagai pabrik gula Indonesia.
Dewasa ini, TS Plzen tengah menyelesaikan proyek Pabrik Gula Khuzestan di Iran senilai sekitar 100 juta dolar AS, selain menuntaskan berbagai proyek pembangunan/modernisasi pabrik gula di Filipina, India, Kuba, Mesir, Myanmar, Nikaragua, Pakistan dan Thailand.
Menurut Vit Zemanek, terdapat dua jenis skema perdagangan yang dijalankan, yaitu turnkey project, dimana TS Plzen bertanggungjawab atas proyek, termasuk pendanaan serta pembangunan saran dan prasarana fisik di lokasi, dan partisipasi parsial sebagai pemasok teknologi mesin yang dipergunakan.
Skoda TS (ketika masih menjadi Skoda TS) pernah mengekspor mesin pabrik gula ke Indonesia pada tahun 1965, yaitu ke Bone, Sulawesi Selatan dan Cot Girek, NAD. Sejak saat itu, hubungan dengan Indonesia praktis terputus.
Tidak heran, TS Plzen antusias untuk berpartisipasi dalam rencana proses peremajaan industri gula di Indonesia, Namun, sebagai langkah awal, Zemanek menyatakan pihaknya lebih memilih untuk menggarap pekerjaan skala kecil.
Diantaranya penggantian/pembelian suku cadang mesin-mesin yang ada, untuk kemudian beranjak ke proyek yang lebih besar.
Menurut Vit Zemanek, TS Plzen siap bekerjasama dengan perbankan Ceko yang menyediakan fasiitas kredit ekspor bagi Indonesia, seperti Czech Export Bank (CEB), Export Guarantee and Insurance Corporation (EGAP) ataupun Ceskoslovenska Obchodni Banka (CSOB).
CSOB sendiri sejak tahun 2006 telah bekerjasama dengan Bank Mandiri untuk memberikan kredit ekspor bagi para pelaku usaha kedua negara.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009