Kepulangan WNI ke Tanah Air, karena situasi ekonomi di Polandia makin sulit akibat berhentinya operasi perusahaan tempat mereka bekerja, antara lain di sektor perhotelan, sektor pemotongan ayam dan industri well being.
Beberapa dari mereka bertekad untuk kembali ke Polandia apabila ekonomi sudah kembali membaik dan telah selesainya wabah Covid-19 di negara Eropa Tengah ini, demikian Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Warsawa Taufiq Lamsuhur kepada Antara di London, Jumat.
Baca juga: Pemerintah fasilitasi kepulangan 24 WNI dari Polandia
Dikatakannya proses pemulangan para WNI dilakukan di tengah masih ditutupnya perbatasan negara-negara tertentu, termasuk Polandia. Untuk itu diperlukan koordinasi yang lebih erat dengan pihak keamanan, imigrasi dan satgas sanitary di negara akreditasi dan negara-negara yang dilewati, khususnya Jerman dan Belanda.
Para WNI tersebut, terbang dari Amsterdam menuju Denpasar pada hari Jumat, ( 17/4).
Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Warsawa, George Lakehena, mengawal langsung proses perjalanan para WNI dari Warsawa ke perbatasan Jerman, menyampaikan bahwa KBRI mempersiapkan rencana pemulangan ini secara bertahap dengan melihat perkembangan kondisi di lapangan.
Meskipun para WNI mengeluarkan sendiri biaya pesawat dan kereta, kegiatan pemulangan tidak akan berlangsung apabila para WNI mengatur sendiri-sendiri perjalanan mereka.
Baca juga: Produk obat-obatan Indonesia tembus pasar Polandia
Baca juga: Indonesia tuan rumah Hari ASEAN di Polandia
Keterbatasan jumlah penerbangan, kapasitas kursi di kereta dan proses melewati perbatasan yang dijaga ketat merupakan hal yang memerlukan pendekatan dan komunikasi tersendiri dengan memanfaatkan jalur khusus antarpemerintah.
Duta Besar Indonesia di Polandia Siti Nugraha Mauludiah kepada Antara London menyampaikan kondisi perekonomian di Polandia cukup terpukul akibat wabah COVID-19. Sektor yang paling terpukul adalah sektor pariwisata dan jasa terkait, antara lain hotel, restoran, coffee shop, biro perjalanan, transportasi publik, dan industri well-being. Sektor lainnya yang juga terkena adalah industri otomotif, elektronik, perusahaan logistik dan industri garmen.
Namun demikian, Dubes Nining demikian Dubes Siti Nugraha Mauludiah biasa disapa, melihat beberapa sektor lain, seperti farmasi, industri alat-alat kesehatan, pertanian (pangan) dan e-commerce justru mengalami peningkatan aktivitas.
Ia mengemukakan para pekerja migran Indonesia (PMI) selama ini banyak bergerak di sektor informal, seperti spa/terapi, pemotongan unggas, logistik dan pengepakan serta welder (pengelasan) di perusahaan perkapalan dan alat-alat berat.
“Saya optimistis, ekonomi Polandia akan kembali 'rebound' karena fundamental ekonomi yang kuat dan komitmen yang tinggi dari semua level masyarakat untuk memerangi wabah COVID-19 dan harmonisasi paket kebijakan ekonomi ” ujarnya.
Baca juga: Kelapa sawit Indonesia jamin capai SDGs
Menurut Dubes Nining, Polandia baru saja menambah nilai bantuan stimulus ekonomi senilai Pln 100 miliar dari paket kebijakan sebelumnya yang berjumlah Pln 212 miliar. Tambahan paket ekonomi terbaru ini, 75 persen ditujukan untuk UKM yang menjadi kekuatan utama ekonomi Polandia.
Bagi KBRI Warsawa, fasilitasi pemulangan ini adalah untuk keempat kalinya sejak diberlakukannya kebijakan karantina wilayah (lockdown) di negara akreditasi sebagai dampak wabah COVID-19.
Sebelumnya, KBRI telah memfasilitasi pemulangan para WNI melalui jalur perbatasan (darat) Jerman dan manfaatkan program Lotdodomu Warsawa-Denpasar dalam dua kali penerbangan.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020