Jakarta (ANTARA News) - Tiga jenazah dan seorang korban selamat Warga Negara Indonesia dalam peristiwa runtuhnya Supermarket Jaya di Petailing Jaya, Kuala Lumpur, dipulangkan ke Indonesia.
Menurut keterangan dari Departemen Luar Negeri di Jakarta, Selasa, pemulangan tersebut didampingi oleh Satgas Pelayanan dan Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur serta pejabat Depnakertrans, dengan penerbangan MH 873 Kuala Lumpur - Surabaya.
Jenazah yang dijadwalkan tiba Selasa malam akan diserahterimakan kepada Pemda Tingkat I Jawa Timur untuk selanjutnya diteruskan kepada pihak keluarga masing-masing.
Ketiga jenazah tersebut adalah A. Suki bin Nahru (asal Sampang, Madura), Fendi/Hadi (asal Sampang, Madura) dan Mukhamat Maskur (asal Pacitan , Jawa Timur). Sedangkan korban selamat adalah Suryono yang merupakan keluarga dari Mukhamat Maskur.
Sementara itu jenazah atas nama Anwaruddin (asal Blitar, Jawa Timur) akan dipulangkan pada 3 Juni 2009, dengan penerbangan MH 871, KL- Surabaya, ETD 08.15, ETA 09.55.
Bangunan Pusat Perbelanjaan Jaya Supermarket di Petailing Jaya, Kuala Lumpur yang tengah diruntuhkan pada hari Kamis, 28 Mei 2009, lebih kurang pukul 16.45 waktu setempat runtuh dan menimpa para pekerja konstruksi yang berada di lokasi.
Dalam kejadian tersebut sembilan WNI menjadi korban, dua di antaranya selamat, sementara tujuh ditemukan dalam keadaan meninggal.
Upaya untuk menemukan korban dalam reruntuhan tersebut dilakukan oleh berbagai pihak antara lain Kepolisian Malaysia, Brigade Pemadam Kebakaran, Pasukan Khas Mencari dan Menyelamat (Smart), Jabatan Pertahanan Awam (JPA3), RELA dan para sukarelawan.
Pencarian dihentikan pada sore hari tanggal 30 Mei 2009 setelah keseluruhan korban dapat ditemukan.
Satgas Pelayanan dan Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur kemudian juga telah berkoordinasi dengan pihak perusahaan kontraktor pembongkaran gedung di Malaysia untuk meminta pertanggungjawabannya terhadap peristiwa ini, serta mengatur pemulangan jenazah kembali ke Indonesia.
Tiga korban lainnya yang meninggal masih memerlukan proses identifikasi lebih lanjut karena jasadnya sudah tidak utuh lagi yaitu Rouf/Yanto, Fauzan dan Mat Daib.
KBRI Kuala Lumpur telah meminta pihak kepolisian Malaysia untuk melakukan penyidikan atas runtuhnya bangunan tersebut.
Di samping itu, walaupun para TKI yang menjadi korban, bekerja di Malaysia tanpa prosedur sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan yang berlaku di Indonesia, namun KBRI Kuala Lumpur akan menuntut dan meminta pertanggungjawaban pihak kontraktor untuk memberikan santunan bagi keluarga korban.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009