Jeju Korsel (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan selalu berupaya memperhatikan nasib warga negara termasuk kasus Manohara Adelia Pinot yang mengalami masalah dalam pernikahan dengan Pangeran Kelantan Malaysia.
"Saya ini hati-hati dalam mencampuri urusan rumah tangga atau keluarga. Jika saudara melakukan perkawinan dan ada masalah, masak presiden intervensi. Kebebasan bagaimana, demokrasi bagaimana. Tetapi karena sudah menjadi isu publik, jangan dikira saya tidak peduli," kata Presiden sebelum meninggalkan Jeju Korsel, Selasa.
Sejak mengetahui masalah Manohara menjadi heboh dalam pemberitaan media infotainment, Presiden pada awal Mei meminta Dubes Indonesia di Malaysia Da'i Bachtiar untuk menyampaikan surat keberatan atau kepedulian pemerintah Indonesia kepada Menlu Malaysia dalam kasus Manohara.
"Saya pesan memang pada Menlu dan Dubes untuk dikelola dengan baik, tahu batas mana urusan rumah tangga dan mana yang menyangkut soal HAM di mana kita punya ruang untuk ikut masuki wilayah itu," katanya.
Dikatakan Presiden dirinya pada Senin (6/1) kemarin kembali dilapori mengenai kejadian Manohara yang berhasil melarikan diri ke Indonesia saat berada di Singapura.
"Karena Manohara masih WNI bagaimanapun saya sebagai kepala negara punya kepentingan. Jadi sebetulnya pada tingkat negara dan pemrintah kewajiban kita pada porsi tertentu tetap dijalankan," katanya.
Dijelaskannya, tujuan Pemerintah adalah membantu dan melindungi warga negaranya saat mendapat perlakuan yang tidak baik dan kemudian selebihnya dikembalikan kepada urusan pribadi.
"Jangan hanya dilihat dari segi entertainment saja," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009