Berjalan kaki, Veteran Inggris galang 17 juta pound untuk tim medis

Selama saya bisa berjalan, dan selama orang-orang menyumbangkan uangnya, saya akan tetap berjalan,

London (ANTARA) - Kapten Tom Moore, 99 tahun, seorang veteran perang Inggris berhasil menggalang dana hingga 17,4 juta poundsterling (setara Rp335 miliar), donasi untuk tim medis penanganan corona, dengan melakukan aksi berjalan kaki di halaman rumahnya.

Moore, yang biasanya mengenakan tongkat jalan kaki empat sejak mengalami patah pinggul, telah berjalan 100 putaran pada Kamis (16/4), sesuai target yang dia pasang sebelum ulang tahun ke 100 pada 30 April mendatang.

Awalnya Moore mengumpulkan sebanyak 1.000 poundsterling (sekitar Rp19 juta). Namun kemudian dia bisa menarik simpati dari masyarakat Inggris yang tengah menjalani karantina wilayah secara nasional, hingga donasi mengalir deras dari masyarakat seluruh dunia.

"Tadinya ini hanya bercanda. Tetapi kemudian menjadi besar dan semakin besar, hingga sekarang. Maksud saya, sepertinya akan bisa mencapai sekian juta pound, yang berarti sangat banyak," kata Moore kepada Reuters, 15 April.

Dia melanjutkan, "Saya bahkan tidak pernah membayangkan uang sebanyak itu. Dan memang Layanan Kesehatan Nasional adalah pihak yang melakukan pekerjaan luar biasa untuk kita semua."

Ketika itu, Moore menargetkan bisa menggalang dana hingga 10 juta pound.

"Selama saya bisa berjalan, dan selama orang-orang menyumbangkan uangnya, saya akan tetap berjalan," ujar dia.

Merespon aksi Moore, Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan, "Dia adalah pahlawan nasional sesungguhnya. Betapa dia merupakan pria yang luar biasa hebat. betul-betul pahlawan Inggris dan saya rasa dia memberikan harapan bagi masyarakat."

Pangeran William turut berkomentar dengan menyebut Moore sebagai legenda yang sesungguhnya.

"Yang saya sukai darinya adalah dia seorang veteran perang berusia 99 tahun, dia sudah mengalami dan memahami banyak hal, dan luar biasa ketika orang-orang terinspirasi oleh kisah dan perjuangannya," kata William dalam wawancara dengan BBC.

Sumber: Reuters