Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak menyusut di perdagangan Asia pada Selasa, setelah tadi malam "rally" (kenaikan panjang) ke posisi tertinggi tujuh bulan, kata para analis.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Juli, turun 67 sen menjadi 67,91 dolar AS per barel, demikian dikutip dari AFP.

Minyak mentah "Brent North Sea" untuk penyerahan Juli merosot 57 sen menjadi 67,40 dolar AS.

"Itu barangkali sebuah kemunduran alami setelah mengalami rally sangat kuat," kata Jason Feer, wakil presiden para analis pasar Argus Media di Singapura.

Dia mengatakan, rally dalam beberapa hari terakhir tidak berkelanjutan, karena ekses persediaan dan melemahnya permintaan.

"Di sana tidak terlihat sebuah pemulihan sangat kuat pada permintaan untuk membenarkan setiap kenaikan kuat dalam harga," kata Feer. "Di sana masih terdapat sejumlah persediaan minyak mentah."

Harga minyak mentah telah "rebound" (berbalik naik) dalam beberapa hari terakhir di tengah melemahnya dolar dan beberapa kegairahan data ekonomi yang memberikan kesan ekonomi global sedang dalam pemulihan.

Sebuah pelemahan mata uang AS membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih murah untuk para pemegang mata uang kuat, dan ini cenderung menstimulus permintaan dan mendorong harga naik.

"Dalam waktu relatif pendek, anda akan melihat lebih fokus pada fundamental, lebih fokus pada pasokan dan permintaa," kata Feer.

Harga minyak turun dari rekor tertinggi diatas 147 dolar AS per barel pada Juli menjadi sekitar 32 dolar AS pada Desember, namun secara bertahap pulih kembali.

Harga minyak mentah di New York melonjak pada Senin waktu setempat, di atas 68 dolar AS per barel untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan, dipicu oleh tingginya produksi China, melemahnya mata uang AS dan meningkatnya pasar saham, kata para pedagang.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Juli, melesat naik menjadi 68,68 dolar AS didukung melonjaknya saham-saham di Wall Street, sebelum berakhir pada 68,58 dolar AS, naik 2,27 dolar AS dari penutupan Jumat.

Level harga tersebut terakhir terlihat pada akhir Oktober tahun lalu.

Di London, minyak mentah "Brent North Sea" untuk penyerahan Juli memantul ke posisi tertinggi 68,03 dolar AS per barel, sebelum berakhir pada 67,97 dolar AS, naik 2,45 dolar AS dari penutupan Jumat.

Harga minyak meningkat, terutama akibat melemahnya dolar AS, kata Antoine Halff dari Newedge Group.

"Kenaikan ini tidak uniq bagi sektor minyak, itu pengaruh semua bahan baku. Para pengelola dana investasi (investment funds) terutama melakukan investasi di komoditas sebagai sebuah perlindungan terhadap dolar atau untuk mengelola kekhawatiran terhadap inflasi," kata dia.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009