Ini tips dari pengalaman saya sendiri mengalami krisis tahun 1997-1998
Jakarta (ANTARA) - Pengusaha nasional Sandiaga Salahudin Uno berbagi kiat yang disebutnya sebagai "vitapreneur" untuk bisa bertahan di tengah krisis pandemi COVID-1 19 sekarang ini.
Dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat, Sandi memaparkan "vitapreneur" adalah suplemen yang dibutuhkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan entrepreneur untuk bertahan saat krisis terjadi.
"Ini tips dari pengalaman saya sendiri mengalami krisis tahun 1997-1998, waktu saya seorang profesional, di-PHK, dan akhirnya terpaksa memulai usaha sebagai UMKM dan usaha yang saya mulai dari tiga orang, sekarang membuka lapangan kerja bagi 30 ribu karyawan di seluruh Indonesia," katanya.
Baca juga: Sandiaga: Jaga kemudahan bisnis UMKM di tengah COVID-19
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu membagi lima kiat dalam "vitapreneur" yaitu, pertama, harus mengelola dana tunai dengan hati-hati dan melakukan penghematan serta memutakhiran rencana bisnis dengan memasukkan mitigasi krisis.
"Dana tunai UMKM itu terbatas, maka perlu dianalisa mana biaya yang bisa dipotong. Tapi kewajiban kepada karyawan adalah yang utama," katanya.
Tips kedua, yakni melakukan adaptasi dengan kondisi normal yang baru dengan tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan diri, keluarga, dan karyawan.
Menurut Sandi, kondisi yang terjadi setelah pandemi COVID-19 menuntut pengusaha untuk memanfaatkan peluang baru yang timbul.
"Digitalisasi juga harus dioptimalkan, jadi misal tidak hanya jualannya yang online, marketingnya juga online, pembayaran juga," katanya.
Tips ketiga, lanjut Sandi, yakni memanfaatkan jejaring untuk bisa bertahan dan tetap optimistis menghadapi krisis. Selanjutnya, tips keempat, yaitu meningkatkan kualitas diri dengan pelatihan-pelatihan.
"Terakhir, percayalah, badai ini pasti berlalu. Kita harus tenang walaupun kita waspada. Kita saling melindungi, tenun kebangsaan kita saat ini sedang diuji," katanya.
Mantan calon wakil presiden pada Pilpres 2019 itu menambahkan, kondisi yang terjadi saat ini jadi wake up call atas ketidakmandirian pangan, maraknya impor dan sistem ekonomi yang terlalu berat ke pemodal besar.
Baca juga: Simulasi enam tokoh, Survei Cyrus: Elektabilitas Sandiaga tertinggi
Baca juga: Sandiaga Uno nilai wabah corona peluang perkuat pangan dalam negeri
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020