Jakarta, (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank, Selasa pagi turun 15 poin setelah beberapa hari lalu menguat, namun posisinya masih jauh dibawah angka Rp10.300 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun menjadi Rp10.240-Rp10.250 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.225-Rp10.230 atau turun 15 poin.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Selasa mengatakan, koreksi terhadap rupiah pada hari ini dinilai wajar.

Namun aksi lepas rupiah itu relatif masih kecil, karena pelaku agak hati-hati dengan laporan Biro Pusat Statistik yang menyebutkan laju inflasi Mei 2009 lebih rendah dibanding bulan sebelumnya.

Laju inflasi Mei 2009 mencapai 0,04 persen dan inflasi year on year sampai akhir tahun ini diperkirakan akan berada dibawah angka lima persen dibawah angka yang ditetapkan pemerintan antara 5 sampai 7 persen, katanya.

Karena itu, menurut dia rupiah berpeluang untuk menguat lagi, karena melihat indikator ekonomi domestik yang semakin baik.

Apabila tidak ada hambatan rupiah kemungkinan akan dapat mencapai angka Rp10.200 per dolar, namun diharapkan kenaikan rupiah untuk mencapai level tersebut tidak terlalu cepat, ucapnya.

Ia mengatakan, inflasi bulan Mei yang lebih rendah itu, karena masyarakat sangat hati-hati berbelanja, mereka lebih cenderung menempatkan dananya di bank.

Namun sikap masyarakat itu harus dipicu agar sektor konsumsi tidak mengendor. Kalau ini terus terjadi maka akan berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi nasional, ucapnya.(*)

 

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009