Hal tersebut disampaikan oleh staf analisa BMKG Pekanbaru, Rahmat di Pekanbaru, Selasa.
Rahmat menjelaskan, berdasarkan pantauan terakhir satelit NOAA 18 diketahui bahwa delapan titik api sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan terdeteksi di enam kabupaten di Riau.
Enam kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bengkalis satu titik api, Kabupaten Rokan Hulu satu titik, Kabupaten Pelalawan satu titik, Kabupaten Indragiri Hulu satu titik, Kabupaten Indragiri Hilir satu titik api dan Kabupaten Rokan Hilir tiga titik api.
"Jumlah delapan titik tersebut meningkat dibanding hari sebelumnya yang hanya dua titik api," katanya.
BMKG juga memprediksi peluang hujan masih sangat kecil di Riau, dan hal tersebut mengakibatkan tingkat kekeringan dan indeks potensi penyulutan api di Riau masih berada dalam level ekstrem.
Terkait itu, BMKG mengimbau masyarakat dan perusahaan untuk tidak membuka hutan dan lahan dengan cara membakar guna menghindari timbulnya kabut asap. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009