Jakarta (ANTARA) - Ketua RW 05 Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Herlani MS menjelaskan kronologi Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia, Petamburan, Jakarta Pusat, menjadi zona merah virus corona (COVID-19) berawal dari tiga kasus.
"Pertama awal mulanya itu ada yang terpapar COVID-19, itu ada tiga orang tapi yang satu meninggal dunia. Lalu naik dan naik lagi (angkanya)," kata Herlani di Jakarta, Jumat.
Setelah beberapa hari terus meningkat kasusnya, pada 16 April 2020 pagi, akhirnya petugas kesehatan DKI Jakarta menjemput 36 orang untuk dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran guna menjalani perawatan intensif.
"Berjalan beberapa hari dari sana, petugas menjemput lagi pelajar yang ada di wisma Bethel Petemburan," ujar Herlani.
Baca juga: PMI Jakpus disinfeksi Asrama Bethel Petamburan
Baca juga: Pasien COVID-19 klaster Bethel Petamburan dirujuk ke RSD Wisma Atlet
Setelah dilakukan penjemputan itu, petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama PMI dan jajaran dari Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat, melakukan penyemprotan disinfektan di wisma Bethel, tempat para mahasiswa tinggal. Kondisi Wisma Bethel saat ini dijaga ketat oleh aparat Kepolisian dan petugas Satpol PP.
Di tempat lainnya, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan, sebanyak 36 pelajar Sekolah Tinggi Teologi (STT) Bethel Indonesia dinyatakan positif COVID-19 dan saat ini semua pelajar tersebut berada di RSD Wisma Atlet dan tengah menjalani perawatan intensif.
"Laporannya ke saya hanya 36 orang dan semuanya positif COVID-19," ujar Yudo Margono saat dikonfirmasi.
Lurah Petamburan Setyanto mengatakan, penambahan kasus yang baru terjadi beberapa hari ini masuk dalam klaster Bethel merujuk asrama yang dihuni para mahasiswa tersebut. Saat ini asrama tersebut sudah dijaga TNI dan Polri.
"Semua penghuni tidak diperkenankan keluar dengan alasan agar tidak menularkan ke orang lain. Asrama Bethel saat ini dijaga TNI dan Polri," ujarnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020