Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Mei 2009 sebesar 0,04 persen, inflasi tahun kalender 0,10 persen dan inflasi tahunan 6,04 persen.
"Dari 66 kota, 40 kota mengalami inflasi sementara 26 kota mengalami deflasi," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Senin.
Rusman menyebutkan, inflasi tertinggi terjadi di Maumere (NTT) sebesar 1,58 persen dan terendah di Depok sebesar 0,01 persen.
Sementara deflasi terbesar terjadi di Jayapura sebesar 1,23 persen dan terendah di Madiun sebesar 0,03 persen.
Menurut Rusman, inflasi tahunan turun cukup besar menjadi 6,04 persen dibanding April 2009 sebesar 7,31 persen karena inflasi pada Mei 2008 cukup tinggi yaitu 1,41 persen. Inflasi pada saat itu terjadi karena pemerintah menaikkan harga BBM.
"Jika inflasi pada Juni 2009 nanti juga rendah, maka inflasi tahunan pada Juni 2009 bisa menyentuh 5 persen," katanya.
Ia menyebutkan, pada Juni 2008 dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM pada Mei 2008 menyebabkan inflasi sebesar 2,46 persen dan pada Juli 2008 sebesar 1,37 persen.
Sebelumnya BPS mencatat, terjadi deflasi pada April 2009 sebesar 0,31 persen, inflasi tahun kalender 0,05 persen, dan inflasi tahunan sebesar 7,31 persen.
Sementara sebelumnya inflasi pada Maret 2009 sebesar 0,22 persen, inflasi tahun kalender 0,36 persen, dan inflasi tahunan sebesar 7,29 persen.
Jika diurut sejak Januari 2009 maka inflasi tahunan pada Januari 2009 sebesar 9,17 persen, inflasi Februari 8,60 persen, dan inflasi Maret sebesar 7,29 persen.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Pengusaha mestinya tidak usah ragu menurunkan harganya.....