Palembang (ANTARA News) - Pengamat sosial politik Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatra Selatan, Alfitri Msi menilai daftar pemilih tetap (DPT) masih rawan dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.

Karena sampai kini permasalahan DPT tampak tidak bisa diselesaikan padahal masalah DPT hanyalah persoalan kecil yang mestinya bisa ditangani dengan cepat oleh KPU, katanya kepada ANTARA di Palembang, Senin.

Menurut dia, permasalahan DPT yang tidak kunjung berujung tersebut membuktikan kalau KPU memang bukanlah lembaga independen yang mampu bersikap netral.

Akibatnya KPU sering merubah kebijakan dalam permasalahan DPT, tambahnya

Ia mengatakan, skenario untuk mengalihkan permasalahan DPT terus dilakukan pihak tertentu dengan berbagai isu yang ciptakan.

Pengalihan isu tersebut merupakan politik tingkat tinggi dan sangat sensetif sehingga rakyat pun terbawa isu yang dimainkan itu, katanya.

Dia menjelaskan, dengan kondisi tersebut rakyat Indonesia harus lebih kritis lagi dalam menyikapi semua kebijakan yang diterbitkan KPU dan pemerintah.

Sikap kritis tentunya menjadi salahsatu upaya mengontrol kebijakan yang tidak "fair" dan tentunya akan merugikan negara karena skenario DPT akan berdampak sangat memalukan bagi negara kita, ujar dia.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009