Jakarta (ANTARA) - Terhentinya kompetisi olahraga karena pandemi virus corona membuat para penggemar beralih dan tingkat pemirsa esports memetik keuntungan dari hal itu, sebab stadion kini tak lagi menjadi pilihan rasional untuk didatangi.
Terlebih lagi, para penggemar kini bisa menyaksikan atlet favorit mereka baik itu pesepak bola, pebasket ataupun pebalap profesional yang kini terjun memainkan berbagai permainan esports untuk menghibur khalayak.
Baca juga: Corona menyadarkan betapa kita mendamba keriaan olahraga
Baca juga: Thibaut Courtois akan ramaikan balapan virtual seri ketiga F1
"Kami mencatatkan lonjakan besar dalam jumlah penonton atas tayangan esports," kata Wakil Presiden Senior Divisi Gaming Kompetitif Electronic Arts Inc Todd Sitrin dilansir Reuters, Jumat dini hari WIB.
Ia juga menyebut game Apex Legends mencatatkan lonjakan dua hingga tiga kali pemirsa pada kuartal pertama 2020 demikian dibandingkan masa normal.
"Seluruh kompetisi olahraga tradisional ditangguhkan demikian juga siarannya, sehingga kini para penggemar mencari cara untuk memenuhi dahaga olahraga mereka," katanya.
Turnamen esports biasanya disiarkan lewat layanan streaming seperti Twitch, YouTube Gaming, Facebook Gaming dan Mixer serta kini mulai disiarkan oleh kanal televisi konvensional seperti ESPN dan Fox Sports.
Baca juga: Verstappen raih tiga finis podium balap virtual Supercar ESeries
Baca juga: 9 kompetisi esports untuk temani "social-distancing" di rumah
Di sektor layanan streaming daring tercatat lonjakan pemirsa hingga 43 persen atau mencapai durasi pemutaran hingga 495 juta jam sepekan sejak 29 Maret, demikian menurut firma analis Stream Hatchet.
Sementara itu, menurut laporan Nielsen Sports, balapan Texas Motor Speedway di seri eNASCAR iRacing menjadi tayangan esports paling ditonton hingga 30 Maret.
Baca juga: Liga libur, pesepak bola Indonesia ramaikan turnamen esports PUBG
Baca juga: Derby della Madoninna hijrah ke lapangan virtual
Baca juga: Kini giliran Formula E luncurkan seri balapan virtual
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020