"Dari 29 ABK, sebanyak 24 berhasil diangkut kapal kargo Timur Galaxi untuk dievakuasi ke Surabaya, sedang lima lainnya hilang," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Departemen Perhubungan, Sunaryo, di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Minggu malam.
Kelima ABK itu adalah Didik Sunardi, Dedy Anugerah, Heri Murdiantoro, Sudarto, dan Zakaria B. Handoko.
Menurut Sunaryo, kelima ABK itu terjebak di dalam kamar mesin dan tidak sempat menyelamatkan diri saat kapal milik PT Prima Vista itu dilalap api Sabtu (30/5) sekitar pukul 14.00 WIB.
Sementara itu, sebanyak 287 penumpang kapal naas itu berhasil dievakuasi kapal kargo Timur Galaxi setelah menceburkan diri ke laut dengan membawa pelampung sendiri-sendiri.
Saat itu jarak KM Mandiri Nusantara dengan Timur Galaxi sekitar 200 meter. Sebagian penumpang ada yang dipindahkan "tug boat" ke Timur Galaxi dan sebagian lainnya berenang.
Dari 287 penumpang, sebanyak delapan di antaranya mengalami luka-luka dan patah tulang. Mereka kini dilarikan ke Rumah Sakit PHC Tanjung Perak dan RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Sunaryo menambahkan, hingga saat ini api masih membara di KM Mandiri Nusantara. "Kemungkinan kapal itu akan diseret dan dikandaskan ke Pulau Masalembo," katanya.
Dia tetap memerintahkan beberapa pihak untuk terus mencari lima ABK yang sampai saat ini terjebak di dalam kapal itu.
Dalam kesempatan itu, dia mengucapkan terima kasih dan salut terhadap nakhoda kapal kargo tujuan Surabaya itu.
"Kami menyatakan terima kasih dan bangga atas upaya penyelamatan yang dilakukan nakhoda Timur Galaxi. Ini peristiwa luar biasa, ratusan penumpang kapal selamat semua," katanya.
Para penumpang selamat yang hendak melanjutkan perjalanan kembali menuju Balikpapan akan diangkut Kapal Dharma Lautan yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak pada pukul 23.00 WIB.
Sedang bagi penumpang yang membatalkan perjalanan dan hendak pulang kampung, pihak PT Prima Vista menyediakan angkutan bus.
Kedatangan para penumpang selamat yang diangkut Timur Galaxi sampai Dermaga Gapura Surya, Minggu pukul 19.30 WIB disambut haru keluarganya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009