"Saat ini, dasbor Geoportal COVID-19 memetakan jumlah kasus yang telah terkonfirmasi dan dalam masa perawatan, jumlah kematian akibat wabah tersebut dan jumlah pasien yang telah sembuh, serta wilayah di mana infeksi COVID-19 terdeteksi", ujar CEO Esri Indonesia Achmad Istamar.
Teknologi geospasial dinilai efektif untuk membantu organisasi/bisnis dan komunitas untuk memodelkan pergerakan dari faktor utama pandemi ini, misalnya aktivitas manusianya, bagaimana penyebarannya, daerah mana saja bahkan diharapkan dapat menghasilkan sebuah peraturan ataupun keputusan yang dapat membawa perubahan besar atas pandemi ini.
Lebih lanjut, Achmad menambahkan sejumlah organisasi telah menggunakan platfrom kami seperti SiCOVID Hub milik Universitas Indonesia dan COVID-19 Hub milik Universitas Brawijaya Malang dimana organisasi tersebut dapat memberdayakan masyarakat untuk membuat pendekatan inovatif dalam menyelesaikan tantangan yang ditimbulkan oleh COVID-19.
Untuk hal bisnis sebuah perusahaan bisa memantau bagaimana karyawannya dari daerah mana saja atau outlet mereka bagaimana di titik-titik tertentu dan tentunya ini semuanya berhubungan untuk mengambil keputusan penting untuk bisnis mereka.
"Untuk membantu pemerintah, lembaga kesehatan masyarakat, dan organisasi lain memulai tanggapan mereka terhadap penyakit COVID-19, Esri menyediakan template Respons ArcGIS Hub Coronavirus tanpa biaya dengan langganan ArcGIS Online enam bulan gratis(terhitung sejak request) dengan ArcGIS Hub Basic dan Wawasan ArcGI", tutup Achmad.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020