Denpasar (ANTARA News) - Aliansi jurnalis independen (AJI) Kota Denpasar memuji kerja keras Polda Bali yang berhasil mengungkap misteri pembunuhan A. A. Prabangsa (43), wartawan Radar Bali.
"Keberhasilan menangkap sembilan pelaku diharapkan berujung pada penegakan keadilan sesuai proses hukum serta bukti-bukti yang terungkap," demikian salah satu pernyataan sikap dan rekomendasi yang dihasilkan Konferensi AJI Kota Denpasar, Minggu.
Konferensi yang berhasil memilih Ketua AJI Denpasar Rofiki Hassan untuk periode tiga tahun ke depan menggantikan Bambang Wiyono juga merekomendasikan penyidikan mendalam kepada pihak-pihak yang terlibat dalam tewasnya Prabangsa.
AJI Denpasar akan mengawal kasus kasus kematian tragis AA Prabangsa, agar kebenaran yang hakiki dapat ditemukan, sekaligus menjadi pembelajaran terhadap publik dan kalangan jurnalis.
Selain itu mengutuk keras pembunuhan itu, AJI juga menghimbau semua pihak agar tidak menggunakan cara-cara kekerasan jika merasa dirugikan oleh pemberitaan.
Ia juga berharap, jurnalis di Bali tidak khawatir membuat berita kritis dan tajam sebagai salah satu bentuk kontrol sosial serta pemenuhan hak publik atas informasi.
Namun jurnalis tetap harus menegakkan kode etik dan menghindari penyalahgunaan profesi wartawan, harap Ni Komang Erviani.
Susrama, anggota DPRD Bangli terpilih hasil Pemilu 2009 itu tercatat sebagai aktor intelektual sekaligus operator pembunuhan Prabangsa.
Delapan tersangka lain adalah anak buah Susrama baik di perusahaan maupun pada proyek yang dia pimpin yang semuanya mendapat perintah dari Susrama.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Gde Sugianyar menyebutkan kesembilan tersangka berhasil ditangkap dan memastikan aksi mereka berada di bawah perintah Susrama.
Peraih suara terbanyak pemilu untuk anggota DPRD Bangli itu, melibatkan delapan tersangka untuk membunuh Prabangsa di rumah Susrama, Banjar Petak, Bebalang, Kabupaten Bangli pada 11 Pebruari 2009.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009